Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Persis Solo

Haru, Ungkapan Pasoepati untuk Alm Ferry Anto Usai Persis Solo Lolos Liga 1: Doamu Terwujud Capt!

Kini Ferry Anto telah tiada, namun jasanya kepada Persis Solo tak bisa dilupakan Pasoepati.

Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
INSTAGRAM/pasoepatinet dan Persis Solo Official
Impian Ferry Anto terkabul. Persis Solo akhirnya promosi ke Liga 1. 

TRIBUNSOLO.COM -- Persis Solo akhirnya lolos ke Liga 1 setelah 14 tahun lamanya.

Tak cukup sampai di situ, Persis Solo juga menyandang status juara Liga 2 musim 2021 usai mengandaskan Rans Cilegon FC dengan skor 2 - 1.

Pasoepati nama penggemar Persis Solo pun bereuforia merayakan kesuksesan tim kebanggaan mereka.

Namun di balik lolosnya Persis Solo ke Liga 2, terselip kisah haru dari sejumlah Pasoepati.

Mendadak cuitan Ferry Anto, legenda dan eks kapten Persis Solo ramai dikomentari suporter.

Baca juga: Persis Solo Juara, Kaesang Lakukan Apa yang Jokowi Pernah Gagal Lakukan

Baca juga: Persis Solo Juara Liga 2, Coach Eko Masih Malu-malu Soal Masa Depan di Persis : Kita Lihat Nanti

Pasalnya pada tahun 2017 lalu, Ferry Anto mengungkapkan mimpinya Persis Solo lolos ke Liga 1.

Ferry Anto saat membela Persis Solo.
Ferry Anto saat membela Persis Solo. (TRIBUN JATENG/GALIH PERMADI)

Impian Ferry Anto itu terkabul empat tahun setelahnya.

Namun Ferry Anto lebih dulu berpulang.

Diberitakan sebelumnya, Ferry bersama putrinya, Freya Fajrina Dwi Saputri, yang masih berusia tujuh tahun hilang terseret ombak di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul, Yogyakarta, Kamis (20/6/2019) pagi.

Striker legenda Persis Solo itu awalnya berjalan-jalan di tepi pantai bersama dua putrinya, Freya dan Felicia Safira Eka Saputri (12 tahun), serta keponakannya.

Setelah dinyatakan hilang pada Kamis (20/6/2019), Tim SAR berhasil menemukan Ferry Anto dan putrinya di Pantai Trisik, Kulon Progo, Yogyakarta, Sabtu (22/6/2019) pagi WIB.

Ferry Anto ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Jenazah Freya ditemukan terlebih dahulu oleh tim SAR sekitar pukul 08.20 WIB.

Sementara Ferry Anto dinyatakan masih hilang sampai kini 

Kini Ferry Anto telah tiada, namun jasanya kepada Persis Solo tak bisa dilupakan Pasoepati.

"Dirgahayu @persisofficial

... Doanya masih sama...#Tahun ini lolos liga 1#...Aamiin," tulis Ferry Anto ketika mengucapkan selamat ulang tahun untuk Persis Solo tahun 2017 lalu.

Cuitan Ferry Anto itu ternyata mendapat respons Pasoepati empat tahun kemudian.

"Alfatehah hari ini do'mu terwujud capt. BAHAGIA DI SURGA-NYA RABB ya capt.," tulis seorang Pasoepati.

"Capt persis lolos liga 1 capt," komentar lainnya.

"Capt ,akhir e malem iki cita2 mu kesampaian," ucap lainnya.

Perjalanan Persis Solo sendiri di Liga 2 bisa dibilang tak mulus.

Suporter sempat tidak percaya dengan kapasitas Eko Purdjianto menjadi pelatih kepala Persis Solo.

Itu disebabkan rentatan hasil imbang, termasuk melawan PSIM Jogja, dan permainan monoton tim.

Petinggi klub masih menaruh kepercayaan terhadap Eko.

Alih-alih menggantinya, mereka memilih untuk menambah suntikan tenaga dengan mendatangkan Misha Radovic sebagai direktur teknik dan Jacksen F Tiago sebagai manajer tim.

Momen - momen tak lazim sempat menghiasi perjalanan Persis Solo musim ini.

Satu diantaranya, yakni saat Eko yang dua kali tidak hadir di sesi jumpa pers setelah kekalahan dari PSIM Jogja dan Rans Cilegon FC.

Terlepas itu semua, raihan Persis Solo musim ini mengakhiri penantian panjang selama 14 tahun untuk kembali mentas di Liga 1 mulai musim depan.

Persis Solo tercatat terakhir kali promosi ke kasta tertinggi setelah menjadi runner up Divisi 1 2006, saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Baca juga: Persis Solo Juara Liga 2, Coach Eko Masih Malu-malu Soal Masa Depan di Persis : Kita Lihat Nanti

Baca juga: Liga 2 Usai, Persis Solo Ancang-ancang Pinjamkan Pemain, Eky : Jika Selesai, Kita Kembali ke Persis

Perjalanan skuad yang saat itu diasuh Hanafi tidak lah mudah.

Dilansir dari berbagai sumber, Persis Solo awalnya tergabung dalam grup wilayah III bersama Persebaya Surabaya, Persid Jember, PSMP Mojokerto, Persipro Probolinggo, Persibo Bojonegoro, Gresik United, Persiba Bantul, dan Persedikab Kediri.

Persis Solo tampil trengginas saat fase grup tersebut.

Mereka berhasil menyapu enam laga awal dengan tak terkalahkan termasuk melumat Persebaya Surabaya dengan skor 1 - 0 pada 15 Maret 2006.

Persis Solo tercatat hanya dua kali kalah saat melakoni 16 pertandingan di fase grup.

Kekalahan pertama didapatkan Persis Solo saat melawan PSMP Mojokerto. Mereka takluk dengan skor 2 - 1.

Lalu, kekalahan kedua didapatkan dari Persebaya Surabaya yang berhasil revans dengan kemenangan telak tiga gol tanpa balas.

Duel Heri Susanto dengan Kurniawan Karman dalam laga final Liga 2 musim 2021 Persis Solo vs Rans Cilegon FC di Stadion Pakansari Bogor, Kamis (30/12/2021).
Duel Heri Susanto dengan Kurniawan Karman dalam laga final Liga 2 musim 2021 Persis Solo vs Rans Cilegon FC di Stadion Pakansari Bogor, Kamis (30/12/2021). (TribunSolo.com / Tribunnews/ Jeprima)

Persis Solo pun bertengger di posisi kedua dan berhak lolos ke fase 8 besar mendampingi Persebaya Surabaya.

Dalam fase tersebut, Persis Solo tergabung dalam grup yang berisi Persikabo Bogor, Persiraja Banda Aceh, dan Perseman Manokwari.

Persis Solo berhasil membuat start yang apik dengan mengandaskan Persikabo Bogor dengan skor 3 - 1 pada 8 Agustus 2006.

Meski setelah, mereka harus puas berbagi poin dengan Persiraja Banda Aceh.

Persis Solo akhirnya berhak lolos ke babak selanjutnya setelah berhasil menaklukan Perseman Manokwari dengan skor 2 - 1.

Itu membuat Persis Solo unggul selisih gol dari Persiraja Banda Aceh yang mengoleksi poin yang sama.

Persis Solo pun bertemu dengan Persebaya Surabaya di partai final Divisi I 2006 di Stadion Brawijaya Kediri, Rabu (16/8/2006).

Namun, mereka gagal merengkuh juara setelah dikandaskan Persebaya Surabaya dengan skor 2 - 0

Gol kemenangan Persebaya Surabaya dicetak Nova Ariyanto pada menit ke - 42 dan gol bunuh bunuh diri pemain Persis Solo Denny Ariyanto pada menit ke - 64.

Meski begitu, Persis Solo tetap berhak promosi ke Divisi Utama musim 2007.

Menilik kisah itu, raihan Persis Solo era Kaesang Pangarep melampaui capaian di tahun 2006. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved