Viral
Heboh Serial Layangan Putus Kini Jadi Sorotan Netizen, Ternyata Begini Cerita Asli di Baliknya
Serial web Layangan Putus mendapatkan apresiasi tinggi dari para penonton.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Rifatun Nadhiroh
Dalam cerita yang viral itu, dikisahkan seorang istri yang ditinggal suaminya demi wanita lain.
Cerita yang bermula dari Facebook ini pun langsung viral dan banyak menjadi perbincangan apalagi di kalangan emak-emak.
Bukan tanpa sebab, kaum emak-emak ikut geram dengan cerita ini, pasalnya dalam cerita dengan tagar Layangan Putus itu mengisahkan seorang istri dengan empat orang anak yang ditinggal oleh suaminya demi wanita lain.
Dilansir dari TribunKaltim, Web series Layangan Putus diadaptasi dari kisah yang ditulis Mommy ASF.
Tidak sepenuhnya sama dengan kisah asli Layangan Putus yang ditulis Mommy ASF, namun tetap saja Web Series yang tayang di WeTV ini bikin gregetan penontonnya.
Seperti apa tulisan asli Layangan Putus yang ditulis Mommy ASF, simak selengkapnya di dalam artikel ini.

Baca juga: Viral Acara Sexy Dancer Berkedok Pesta Ulang Tahun di Rembang, Aksi Para Penari Erotis Terekam
Cerita Asli Layangan Putus dari Mommy ASF
Berikut postingannya lengkapnya!
"Layangan Putus
By Mommi Asf
#1
16.32
“mommi aku mau kumon habis ini.” ucap anak sulungku. Aku menatapnya sedikit tak percaya
“abang ngga capek sayang?”
“engga kok, kan aku kumon kan? Matematika ya mommi?”
Aku tersenyum mendengarnya. Kita masih setengah perjalanan menuju rumah dari sekolah.
Amir anak sulungku genap berusia 8 tahun awal bulan ini. Sekarang dia sudah duduk dikelas 2 sekolah dasar. Tahun lalu dia memang mengambil kelas bahasa inggris dan matematika di kumon. Namun kami putuskan untuk berhenti mengambil subjek Bahasa inggris karena Amir lebih tertarik belajar di English First. Lembaga les bahasa asing yang menitik beratkan pada latihan percakapan menggunakan bahasa inggris. Tak berselang lama matematika pun harus dihentikan, sebab bertabrakan dengan jadwal sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler.
Tetapi hari minggu kemarin, kudampingi dia mengerjakaan PR di buku tematik. Amir terlihat kepayahan dalam menyelesaikan soal matematika. Padahal saat masih belajar di kumon dia sangat lancar menjawab hitungan sederhana. Iseng aku tawarkan untuk kembali mengambil bimbingan matematika di kumon, dengan catatan berhenti sejenak les di EF, dengan tidak mengambil term selanjutnya. Selain karena sisa waktu nya yang terbatas aku juga mengkhawatirkan biaya nya. Ternyata respon nya cukup baik, terbukti dia menanykan hal ini.
“abang hari ini belum kumon dulu, mommi kan belum daftar ulang, insyaalloh bulan depan ya, doain mommi ada rejeki untuk bayar les kumon nya ya”
“hmm mommi gak punya uang ya?” pertanyaan polos nya membuat aku tersenyum. Tersirat dari ucapan nya, dia mengerti kondisi keuangan kami tidak sebaik tahun tahun sebelumnya, juga ada rasa ngilu karena apa yang diucapkan Amir ada benarnya.
“mmm sekarang beluum.. belum loh bukan TIDAK ada.. kalau buat belajar nya abang, mommi yakin nanti akan ada uangnya.”
Dia mengangguk dan kembali mengikuti lantunan murottal Ibrahim el-haq dari audio mobil.
#2