Viral
Viral Nama Akun Facebook Masa Kecil Pratama Arhan Jadi Sorotan, Netizen : Nama Adalah Doa
Pemain bernama lengkap Pratama Arhan Alif Rifai ini dinobatkan sebagai pemain muda terbaik piala AFF 2020.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Nama Pratama Arhan beberapa waktu ini sedang menjadi sorotan.
Hal ini tak lepas dari penampilan mencoloknya saat tampil di Piala AFF 2020.
Baca juga: Profil Pratama Arhan, Pemain Muda Terbaik Piala AFF 2020, Ternyata Ini Resep Lemparan Jauhnya
Pemain bernama lengkap Pratama Arhan Alif Rifai ini dinobatkan sebagai pemain muda terbaik piala AFF 2020.
Baru-baru ini netizen berhasil menemukan potret lawas Pratama Arhan yang diunggah di Facebook.
Potret tersebut dibagikan oleh akun Twitter @jowoshitpost pada Selasa (4/1/2022).
Dalam postingannya terlihat sosok Pratama Arhan mengenakan polo putih serta celana pendek, berpose menggendong piala.
Uniknya nama Facebook Pratama Arhan menjadi sorotan.
Pasalnya akun tersebut diberi nama 'Arhan Sikidal TerangBangsa'.
"Memang nama Facebook itu doa ya," timpal @Aldi***
"Nama adalah doa. Facebook Arhan 'Arahan Sikidal Terang Bangsa'," seru @Ahma****
"Suatu hari ada anak kecil menulis namanya untuk medsos 'Arhan Sikidal Terang Bangsa'. Siapa sangka ya ini jadi dia," tulis @fans***
Pemain yang membela klub PSIS Semarang ini merupakan pemain yang memiliki kaki kiri lebih kuat.
Baca juga: Cerita David Alaba Sulit Adaptasi di Real Madrid, Ternyata Gara-gara Kaget Jam Makan Malam
Kisah Pratama Arhan, Bermodal Sepatu Rp 25 Ribu Sekali Pakai Jebol
Dilansir dari TribunJateng, Surati Inawati Ragil, ibu kandung Arhan menceritakan kisah saat membelikan sepatu anak keduanya itu seharga 25 ribu.
"Ibu kan orang yang gak punya, jadi punya uang 25 ribu itu untuk beli sepatu. Dipake sekali udah jebol," ungkap Surati saat ditemui tribunjateng di rumahnya, Dukuh Kedungnongo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Senin (20/12/2021).
Saat ditanya soal keberadaan sepatu tersebut, Surati mengatakan sudah lupa dengan keberadaannya karena sudah lama.
"Sepatunya entah dimana," ujarnya sambil tertawa.
Surati mengatakan, kisah Arhan mencintai dunia sepak bola dari kecil.
"Dia dulu sering ikut turnamen2 itu hlo mas, bojoneoro, cepu. kalau ada turnamen dia ikut," terangnya.
Ibu dua anak ini juga menceritakan Arho sapaan akrab masa kecilnya bergabung di timnas Indonesia.
"Gabung timnas dari lulus SMA, seleksi PSIS, langsung dipanggil timnas itu," ujarnya.
Istri dari Sutrisno ini juga mengungkapkan, Arho selalu memberi kabar setiap hari dan selalu meminta doa restu kepada orang tua jika hendak bertanding.
"Dia tiap hari VC, tiap hari ngabari ibuk. Apalagi hari ini sampai berulang-ulang," ucap dia.
Sebagai orang tua, Surati merasa bangga dengan orestaai yang dicapai putra sulungnya yang merupakan didikan Shin Tae-yong pelatih timnas Indonesia.
"Bangga dan bersyukur, Melihat anaknya berprestasi seperti itu, semoga kedepannya bisa baik lagi dan lebih baik lagi," pungkasnya.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris: Chelsea vs Liverpool, The Reds Kerap Tersandung di London, The Blues Siap Jegal
Pratama Arhan Sempat Relakan Cita-citanya Jadi Tentara
Pemain berposisi bek kiri di timnas tersebut menjadi andalan pelatih Shin Tae-yong dalam dua laga yang telah dijalaninya.
Lantas, seperti apa kisah masa kecil seorang Pratama Arhan? Berikut ceritanya.
Dilansir dari Kompas.com, Arho sapaan Pratama Arhan Alif Rifai lahir di Blora, 21 Desember 2001, putra dari pasangan Sutrisno dan Surati.
Sang ibu menceritakan, Arho sedari kecil memang sudah menyukai hobi sepakbola.
"Masa kecilnya Pratama Arhan ya seperti anak-anak yang lain, cuman dia suka bola semenjak dia ikut nganter-nganter kakaknya, terus ikut main bola di depan rumah tetangga yang halamannya luas pakai bola plastik," ucap Surati usai menonton pertandingan Timnas Indonesia vs Vietnam.
Sejak memutuskan untuk menggeluti olahraga sepak bola, Arho selalu tampil secara totalitas untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang pesepakbola profesional.
"Anaknya itu aktif, hujan terik itu tetap berangkat, enggak pernah libur," kata Surati.
Baca juga: Mbappe Ingin Gabung Real Madrid, Kontrak Baru PSG Tak Bikin Ngiler, Leonardo : Kami Menghormatinya
Padahal, jarak rumah untuk mengikuti SSB (Sekolah Sepak Bola) Putra Mustika sekitar 17 kilometer dari pusat kota Blora. Tapi itu semua tak menghalangi tekad seorang Arho menjadi pesepakbola profesional.
Tamat SD di Blora, Pratama Arhan kemudian pergi ke Semarang dengan bergabung ke Terang Bangsa, hingga lulus SMA.
"Sebagai orangtua kami mendukung keinginan anaknya ya, mendoakan supaya Arho menjadi anak yang baik, sukses dan Alhamdulillah sampai sekarang," ujar Surati.
Arhan yang bergabung di PSIS Semarang tersebut, kini telah menjadi pemain bintang di usianya yang belum genap 20 tahun.
Sebagai orang tua, Surati saat ini hanya bisa melihat anaknya di TV saat berlaga mengharumkan bangsa.
Sebab, selama setahun biasanya Arhan pulang kampung sebanyak tiga kali.
"Ya kalau enggak ada liburannya ya nggak bisa pulang, setahun mungkin dua atau tiga kali pulang," kata dia.
(*)