Kisah Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Dulu Pernah Jadi Sopir Bus, Kini Terjerat Kasus Suap
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terjerat kasus suap, dulu sempat menjadi perhatian setelah mengaku pernah jadi sopir bus.
Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mendadak jadi sorotan setelah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron membenarkan terjadinya OTT KPK kepada Pepen, Rabu (5/1/2022) siang.
"Benar KPK telah melakukan giat tangkap tangan terhadap penyelenggara negara di wilayah Bekasi, Jawa Barat siang hari ini jam 13.30 WIB, 5 Januari 2022 ," kata Nurul Ghufron dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (8/1/2022).
Baca juga: Dulu Usul Bekasi Masuk Jakarta, Rahmat Effendi Pakai Kode Sumbangan Masjid Minta Jatah Pengusaha
Baca juga: Sosok Rahmat Effendi yang Kena OTT KPK: Wali Kota Bekasi Berharta Rp 6 M, Pencetus Jakarta Tenggara
Rahmat Effendi atau yang akrab disapa Pepen ini diduga terlibat praktik suap menyuap bersama dengan sejumlah pihak lain.
"Beberapa pihak kami amankan bersama sejumlah uang. Kami saat ini sedang memeriksa para pihak untuk membuat terang dugaan tindak pidana korupsi yang sedang kami selidiki," terang Nurul Ghufron.
Terlepas dari itu, sebelum menjabat menjadi Wali Kota Bekasi, Pepen mengaku pernah menjadi sopir bus.
Diceritakannya, ia menjadi sopir bus kala masih muda.
Dilansir dari Kompas.com via Tribunnews.com, pernyataan itu disampaikan Pepen usai menceritakan pengalamannya mengemudikan bus hibah dari Kota Bandung ke Kota Bekasi.
"Dulu saya membawa bus pada saat kerja di (perusahaan) swasta.
(Dan) sempat sepekan yang lalu saya membawa bus hibah dari Provinsi Jawa Barat untuk dibawa ke Kota Bekasi, dengan bawa sendiri," kata Pepen.
Saat itu pengalamannya mengemudikan bus hibah dari Kementerian Perhubungan itu berhasil menyita perhatian publik.
Kala itu Pepen ingin mengantar pegawai negeri sipil (PNS) Kota Bekasi dari Stadion Patriot Candrabhaga ke kantor Pemkot Bekasi sebanyak tiga rit atau tiga kali perjalanan bolak-balik.
Baca juga: Karier Politik Rahmat Effendi: Gantikan Eks Wali Kota Bekasi Korupsi, Kini Kena OTT KPK
Baca juga: Usai Heboh Anggaran Karangan Bunga Rp 1,1 M, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi Dikabarkan Kena OTT KPK
Selain itu, ia juga mengaku masih mengantongi SIM B1 yang dikhususkan bagi sopir bus dan truk.
"Saya punya SIM B1 ya, jadi harus tertib administrasi berkendara juga.
Ini (SIM B1) saya buat dua tahun yang lalu waktu saya bawa truk sampah hibah DKI," ujarnya.
(*)