Berita Sragen Terbaru

Pertama Kalinya di Sragen Ini Suasana PTM 100 Persen Sragen : Antusias, Jam Masuk & Pulang Dibedakan

Sekolah di Kabupaten Sragen melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, mulai hari ini, Senin (10/1/2022).

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Siswa memakai masker di hari pertama pembelajaran tatap muka 100 persen di SDN 3 Sragen, Senin (10/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sekolah di Kabupaten Sragen melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, mulai hari ini Senin (10/1/2022).

Jika sebelumnya, satu kelas hanya boleh diisi maksimal 50 persen, kali ini kelas dapat diisi penuh.

Meski begitu, pelaksanaan PTM masih terbatas, dengan pembatasan lamanya jam pelajaran, yakni maksimal 6 jam pelajaran.

Setiap siswa dapat masuk setiap hari, dari hari Senin hingga Sabtu.

PTM 100 persen kali ini, diikuti antusias siswa dan guru, seperti di yang terlihat SDN 3 Sragen.

Guru SDN 3 Sragen, Agus Sumarno mengatakan hari pertama siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran.

"Kalau dibilang antusias anak luar biasa, baru di kasih tahu hari ini masuk 100 persen, semuanya sudah sangat senang," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (10/1/2022).

Lanjut Agus, selain siswa, guru-guru pengajar pun ikut bahagia, karena tidak harus melaksanakan pembelajaran secara daring.

"Guru juga menyambut bahagia, karena kalau daring susah dan ribet," ujarnya.

Baca juga: Cabai Rawit Merah di Sragen Tak Lagi Pedas, Harganya Mulai Merosot Rp 17 Ribu Per Kilogram

Baca juga: Sudah Gerojok Beras & Baliho, Puan Maharani Belum Laku di Solo, Deklarasi Capres 2024 untuk Ganjar

Meski semua anak diperbolehkan masuk secara bersamaan, namun jam kedatangan anak dibagi menjadi dua waktu.

Yakni, siswa kelas 1,2, dan 3 masuk ke sekolah pukul 07.00 WIB, sedangkan siswa kelas 4,5, dan 6 masuk pukul 07.30 WIB.

Siswa yang masuk diwajibkan membawa masker, dan setiap kelas juga sudah disediakan hand sanitizer.

"Setiap masuk kelas selalu dicek suhunya, setelah itu dicatat, waktu pulang juga dicek suhunya pakai thermogun," jelasnya.

"Jika ditemukan siswa dengan suhu tubuh yang tinggi, maka siswa tersebut ditunggu dulu sampai suhunya turun, jika tidak turun, kami imbau untuk kembali ke rumah," tambahnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved