Berita Klaten Terbaru
Ini Kemalang Klaten, Asal Durian Lereng Merapi yang Tersohor: Harga Jumbo Rp 200 Ribu, Dapat Garansi
Durian Kemalang memiliki ciri khas manis pahit, ada yang kuning legit, tergantung buahnya. Harga bervariatif paling mahal Rp 200 Ribu
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Musim durian telah tiba, Durian Kemalang, dari lereng Gunung Merapi mulai dijajakan oleh pedagang di Pasar Kembang, Kecamatan Kemalang, Selasa (1/2/2022).
Durian dari lereng gunung Merapi dikenal punya cita rasa yang khas, yaitu pahit manis dan kuning legit.
Baca juga: Nasib FX Tusihna, Atap Rumahnya Rusak Parah Tertimpa Pohon Durian di Kemalang Klaten
Seperti yang disampaikan Suwarniati (49) yang sehari-hari berdagang buah durian di Pasar Kembang Kemalang.
"Durian Kemalang memiliki ciri khas manis pahit, ada yang kuning legit, tergantung buahnya," kata Suwarniati kepada TribunSolo.com, Selasa (1/2/2022) di Pasar Kembang.
Suwarniati menjelaskan, jika datang pagi hari, penjual durian berjejer dari atas hingga ke jalan-jalan.
"Kalau pagi, bisa sampai atas sana, isinya semua penjual durian. Karena banyak dari petani menjual duriannya di sini (Pasar Kembang),"
"Selain itu pedagang dari Solo, Semarang juga ambilnya dari sini, setelah itu biasanya dijual di daerah sekitar Klaten," ucap wanita 49 tahun tersebut.
JIka pagi hari, terutama saat musim durian, jumlah pedagang bisa mencapai ratusan orang.
Meski saat ini masuk musim durian, menurut Suwarniati pembeli harus berhati hati memilih durian.
Pasalnya, biasanya ada durian yang rasanya kurang enak akibat curah hujan tinggi.
"Sekarang musim hujan, bisa bikin banyak durian yang anyep (hambar), nggak enak," kata Suwarniati.
Dia memberi garansi kepada pelanggan yang membeli durian darinya, apabila tidak enak atau ayep.
Pelanggan boleh menukarnya dengan yang lain tanpa menambah biaya lagi.
Penjual durian lainnya adalah Siti (53).
Menurut Siti, selain ukuran, jumlah ketersediaan durian juga menjadi faktor utama untuk menentukan harga durian.
"Selain besar kecil ukuran durian, jumlah ketersediaan durian juga mempengaruhi harga. Yang paling mahal pernah saya jual Rp 200 ribu" tegasnya.
"Di tempat saya untuk yang mendapat jaminan rasa ditempat saya Rp 35 ribu, saya jamin manis kalau tidak manis boleh ditukar," imbuhnya.
Menurutnya meskipun saat ini hari libur Imlek, tidak memberi dampak yang signifikan karena efek pandemi.
"Kalau tanggal merah ini ya terjual sekitar 50 biji, kalau sekarang kan memang susah karena masih (pandemi) corona," terangnya
"Dulu sebelum corona bisa jual 100 sampai 150 tapi kalau sekarang 50 aja susah," imbuhnya.
Meski banyak wisatawan, namun menurutnya pembeli durian tidak banyak karena ekonomi sedang sulit terlebih wisatawan yang datang hanya warga lokal. (*)