Viral
Kecanduan Game, Pemuda Pakistan Ini Tega Bunuh Seluruh Keluarganya, Motifnya Bikin Geram
Kecanduan Game, seorang pemuda Pakistan tega membunuh seluruh keluarganya usai makan, motifnya bikin geram.
Penulis: Tribun Network | Editor: Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM - Seorang pemuda di Pakistan, Ali Zain tega menembak mati seluruh anggota keluarga.
Hal tersebut dilakukan Ali Zain usai seharian main game PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG) yang sangat populer.
Polisi Pakistan baru-baru ini memang menyerukan larangan permainan akibat pengakuan remaja tersebut.
Ali Zain membunuh empat anggota keluarganya saat marah usai makan.
Dirinya diketahui telah berhari-hari bermain game online tersebut.
Baca juga: Berikut Cara Memperkecil Ukuran Game Genshin Impact, Pemain Bisa Hemat Sampai 4GB!
Baca juga: Krafton Kini Gratiskan Game PUBG: Battlegrounds Mulai Januari 2022
Dilansir Arab News, polisi mengatakan Ali Zain menembak mati ibunya, dua saudara perempuan dan seorang saudara laki-lakinya pada 18 Januari 2022.
Dia mengeklaim di bawah interogasi pada akhir pekan lalu bahwa permainan itu telah mendorongnya melakukan kekerasan.
"Ini bukan insiden pertama," kata penyelidik polisi Imran Kishwar kepada wartawan di kota timur Lahore.
"Jadi kami memutuskan merekomendasikan larangan," tambahnya.
PUBG adalah game "battle royale" multipemain online di mana pemenangnya adalah yang terakhir selamat.
Baca juga: Berikut Spek Minimal iPhone Untuk Main PUBG: New State, iPhone Lama Bagaimana?
Baca juga: Tak Terima Kalah Main Game, Bocah 11 Tahun di Sukabumi Ini Aniaya Temannya Hingga Patah Tulang
Kishwar mengatakan Ali, 18 tahun, hidup dalam isolasi total di kamarnya dan kecanduan game.
Surat kabar Dawn mengutip seorang perwira polisi Lahore mengatakan bahwa Ali "menembak keluarganya dengan berpikir bahwa mereka juga akan hidup kembali, seperti yang terjadi dalam permainan."
Sering disamakan dengan buku blockbuster dan serial film “The Hunger Games,” PUBG telah menjadi salah satu game mobile paling populer di dunia.
Otoritas telekomunikasi di Pakistan sebelumnya telah memblokir sementara akses ke game tersebut setelah ada keluhan tentang konten kekerasannya.(*)