Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ampuhnya Tili, Wong Sragen yang Bebaskan Buaya Berkalung Ban di Palu, Padahal Panji Petualang Nyerah

Beberapa orang sudah mencoba melepaskannya, namun sia-sia karena buaya itu dikenal sebagai binatang yang buas.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNPALU.COM/SALAM dan AFP PHOTO/ARFA
Sosok Tili, pria asli Sragen yang taklukkan buaya berkalung ban di Palu. 

Seperti diketahui, sejak 2016, banyak orang yang mencoba menangkap buaya berkalung ban tersebut.

Mulai dari Panji Petualang, dua pakar pemerhati buaya dari Australia, Matt Wright dan Christ Willson, hingga terakhir Foresst Galante dan Tim Discovery Channel.

Kolase buaya berkalung ban dan Panji Petualang - Sempat bantu penyelamatan tetapi gagal, Panji Petualang temukan 'Buaya Berkalung Ban' di tempat tak terduga, tapi justru bikin warganet ngakak
Kolase buaya berkalung ban dan Panji Petualang - Sempat bantu penyelamatan tetapi gagal, Panji Petualang temukan 'Buaya Berkalung Ban' di tempat tak terduga, tapi justru bikin warganet ngakak (coconuts.co/Tribun Timur)

Namun, tak ada satu pun yang mampu menangkap buaya tersebut.

Hingga akhirnya warga bernama Tili asal Sragen datang dan mampu menaklukkan buaya tersebut.

Tili ternyata sudah tiga pekan berniat menangkap buaya berkalung ban itu.

Setiap sore, dia memasang umpan yang terikat tali ke sungai sekitar.

Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil.

"Kadang umpannya merpati, kadang ayam," kata Hili sambil memegang ban yang dilepas dari buaya.

Petang tadi, Tili memasang umpannya dan berhasil menangkap buaya.

Dia tak sendiri, warga setempat yang menonton aksi Tili turut membantu.

"Saya memang mau menangkapnya karena kasihan. Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun," ucap Hili.

Saat buaya berhasil ditarik ke darat, Hili pun dengan sigap mengikat buaya itu.

"Sempat lepas dua kali dari umpan, nanti setelah magrib bari berhasil," ucap Tili.

Hili pun baru sekitar 4 bulan berada di Kota Palu.

"Disini (Kota Palu, red) sekitar baru 4 bulan," ungkap Tili.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved