Berita Sragen Terbaru
Tak Bergeming, Meski Datangi Petugas Berkali-kali, 239 Siswa di Kedawung Sragen Ogah Disunsik Vaksin
Salah satu sekolah non formal berbasis agama di Kabupaten Sragen hingga kini masih enggan untuk mengikuti program vaksinasi.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Bupati Yuni menyampaikan bahwa sekolah tersebut belum resmi karena belum ada izinnya di Kementerian Agama maupun di Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Lebih lanjut dia menyampaikan itu merupakan sekolah non formal kejar paket.
Mendapati hal tersebut Yuni menyampaikan pihaknya akan kembali melakukan pendekatan agar mereka mau divaksinasi.
Bahkan pihak kepolisian dalam hal ini Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi akan turun tangan melakukan pendekatan.
Terkait alasan tidak mau divaksinasi, Yuni mengatakan informasi yang dia peroleh mereka masih memikirkan keabsahan dan kehalalan dari vaksin masih diragukan.
"Padahal seluruh Indonesia sudah memakai, MUI juga sudah," terang dia dilansir dari TribunJateng.com.
"Jadi ini faktor keengganan atau keinginannya sendiri yang mempunyai kesimpulan dalam kelompoknya sendiri bahwa tidak mau divaksin," kata Yuni.
Bupati mengatakan hal tersebut yang masih harus menjadi pemahaman pihaknya. Menurutnya, jika memang sudah diberikan pemahaman tetapi tidak mau harus dicari solusi bersama.
Baca juga: Satpol PP Sragen Tertibkan Seratusan PKL Lebih, 36 Lapaknya Disita, Disebut Ganggu Arus Lalu Lintas
Baca juga: Geger Antraks, Ribuan Sapi di Perbatasan Klaten-Gunung Kidul Diperiksa, Minggu Depan Disuntik Vaksin
Dirinya bahkan berencana untuk melakukan lock down di satu desa tersebut sebagai upaya pendekatan ataupun usaha pendekatan lainnya.
Yuni mengatakan meskipun demikian, pihaknya masih mensyukuri di sekolah non formal tersebut hingga saat ini tidak ditemukan kasus Covid-19.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi mengatakan bahwa itu bukanlah sekolah melainkan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat).
"Itu bukan sekolah tapi PKBM. Itu sifatnya dari kejar paket. Disana sampai ratusan, itu kumulatif tidak tetap. Itu kan ada sekolah non formal," kata Suwardi.
Dia melanjutkan pihaknya sudah datang ke sana. Tidak mau divaksin, dikatakan Suwardi disana memang seperti keyakinan. Sehingga harus dilakukan pendekatan sedikit demi sedikit.
"Kita kemarin sudah ke sana. Akhirnya berhasil divaksin juga beberapa orang, yang penting sabar," lanjut dia
Siswa dalam PKBM tersebut Suwardi mengatakan campur-campur, mulai dari SD hingga SMA ada.