Berita Sragen Terbaru
Tili Selamatkan Buaya Berkalung Ban di Palu, Ibunya di Sragen Lama Tak Bertemu : Mulih Le,Aku Kangen
Sang ibu Waginem di Sragen begitu merindu dengan sosok anaknya, Tili yang viral menyelamatkan buaya berkalung ban di Palu Sulawesi.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Iya benar, Tili anak dari Pak Foto dan Ibunya Waginem, alamatnya di Dukuh Pondok, RT 19, Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar," kata Ratno, Bayan Desa Kandangsapi kepada TribunSolo.com, Kamis (10/2/2022).
Lanjutnya, Tili memiliki nama asli Paiman.
Ratno sendiri mengenal sosok Tili, yang merupakan pecinta satwa liar sejak kecil.
"Nama aslinya Paiman, sejak kecil memang suka hewan liar," ujarnya.
Rumah Tili di Palu
Sosok Tili mendadak ramai jadi perbincangan.
Hal ini tak lepas dari aksinya yang berhasil melepas ban dari Buaya yang viral beberapa tahun di Bumi Tadulako.
Kini Tili jadi incaran awak media di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Baca juga: Terungkap Trik Tili saat Bebaskan Buaya Berkalung Ban di Palu,Tangkap Anaknya Dulu Baru Pasang Umpan
Baca juga: Ampuhnya Tili, Wong Sragen yang Bebaskan Buaya Berkalung Ban di Palu, Padahal Panji Petualang Nyerah
Diketahui, penangkap Buaya Berkalung Ban itu tinggal di BTN Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulteng.
Meski begitu, ternyata Tili adalah warga asal Sragen, Jawa Tengah.
Dilansir dari TribunPalu, rumah Tili berwarna paduan hijau, kream, dan putih.

Atap rumahnya berwarna merah maron.
Bangunan permanen itu tepat berada di pinggir jalan, atau berhadapan dengan perumahan Dream Land Tinggede.
Dari tuggu nol atau pusat Kota Palu hanya berjarak sekitar 15 menit.
Di halaman rumahnya ada kandang burung dari tripleks dengan 13 sangkar.
Terdapat satu sarang burung juga tepat di teras rumahnya, dekat pintu masuk ke dalam ruangan tamu.
Rumah berbentuk persegi empat itu juga dikelilingi pagar besi.
Baca juga: Viral Foto Penampakan Buaya 4,7 Meter di Labuan Cermin, Ditemukan di Tempat Renang Wisatawan
Dari keterangan tetangga Tili, penyelamat buaya itu sehari-hari berburu burung.
"Biasanya burungnya itu dijual," katanya dikutip dari Tribunpalu, Selasa (8/2/2022).
(*)