Berita Karanganyar Terbaru

Kontraktor Masjid Agung Karanganyar Ambyar, Proyek Sudah Telat, Masih Harus Bayar Denda Rp 4 Miliar

Pengerjaan Masjid Agung Karanganyar yang didesain bak Masjid Nabawi di Madinah terus dikerjakan.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Pengerjaan Masjid Agung Karanganyar yang didesain bak Masjid Nabawi di Madinah terus dikerjakan, Rabu (16/2/2022). 

Terlebih dua bulan ini disorot karena molornya pembangunan Masjid Agung Karanganyar hingga puluhan vendor ancam mogok karena belum dilunasi.

Kuasa vendor Taufik Nugroho membenarkan, bahwa sosok yang tertangkap OTT KPK itu menjabat sebagai Direktur PT MAM Energindo.

Perusahaan itu sama mengerjakan Proyek Masjid Agung Karanganyar.

Namun menurut dia, penangkapan pimpinan PT MAM Energindo adalah masalah di Bekasi bersama Wali Kota Bekasi.

"Iya sepengetahuan saya, Direktur PT MAM Energindo yang tertangkap KPK merupakan perusahaan yang mengerjakan Masjid Agung Karanganyar," kata Taufik kepada TribunSolo.com, Jumat (11/2/2022).

Meskipun begitu, Taufik mengatakan kasus yang menjerat Direktur PT MAM Energindo tidak melibatkan proyek Masjid Agung Karanganyar.

"Bukan, itu masalah lain di Bekasi," aku dia.

Baca juga: Bangganya Waginem, Tahu Sang Putra Tili Berhadapan dengan Buaya Raksasa & Bebaskan dari Jeratan Ban

Baca juga: Sebanyak 20 Vendor Ancam Mogok Kerja, Gegera Belum Dilunasi Kontraktor Masjid Agung Karanganyar

Kabid Cipta Karya DPUPR Karanganyar Ashino mengatakan proyek Masjid Agung Karanganyar saat ini masih tetap berjalan meskipun ada direkturnya masih terjerat masalah.

"Proyek Masjid Agung Karanganyar masih tetap berjalan, saat ini sudah sampai 96 persen" kata dia menekankan.

Vendor Belum Dilunasi Kontraktor

Sebanyak 20 vendor yang bekerja kepada PT MAM Energindo mengancam mogok kerja karena belum dilunasi.

PT MAM Energindo merupakan perusahaan yang menjadi pemenang lelang atau kontraktor utama Masjid Agung Karanganyar senilai Rp 86 miliar.

Kuasa hukum vendor, Taufik Nugroho mengatakan ada 20 vendor yang belum mendapatkan pelunasan oleh PT MAM Energindo.

"Ada sebanyak 20 vendor belum mendapatkan pelunasan dari PT MAM Energindo, sementara yang memberikan kuasa kepada saya 17 vendor," kata Taufik kepada TribunSolo.com, Jum'at (11/2/2022).

Taufik mengatakan para vendor tersebut baru menerima pembayaran sekitar 50 persen atau baru uang muka.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved