Berita Sukoharjo Terbaru
Perbaikan Underpass Makamhaji Telan Dana Rp 200 Juta, Pemkab Diminta Tegas Soal Kendaraan Berat
Kendaraan dengan tonase besar disebut menjadi biangkerok, Underpass Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo sering rusak.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Kendaraan dengan tonase besar disebut menjadi biangkerok, Underpass Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo sering rusak.
Kerusakan sendiri lebih sering terjadi pada plat besi penutupan saluran, dan aspal jalan.
Menurut Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Tengah, Dwi Maryono, aspal di Underpass Mahamhaji merupakan kelas 3.
Baca juga: Ini Jalan Rahasia untuk Alternatif Selain Underpass Makamhaji, Tapi Hanya Bisa Dilewati Motor
Baca juga: Jangan Sampai Kecele, Mulai Besok Pagi Underpass Makamhaji Ditutup : Ini Jalur Alternatifnya
"Tapi banyak kendaraan yang tonasenya melebihi melintas disini," katanya, Senin (21/2/2022).
Kementrian Perhubungan (Kemenhub) menganggarkan Rp 200 juta untuk perbaikan di Underpass Makamhaji.
Rencananya, cor setebal 20 centimeter akan dibuat, agar Underpass Makamhaji tidak mudah rusak lagi.
"Kita gunakan k-400, sudah standar untuk kendaraan besar," ujarnya.
Ditargetkan, perbaikan ini akan awet dalam jangka waktu 1-2 tahun kedepan.
Baca juga: Awas Kecele, Inilah Rute Pengalihan Arus Lalu Lintas Selama Underpass Makamhaji Ditutup Sementara
Namun, dia meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo harus ada Komitmen untuk mengalihkan kendaraan besar atau berat agar tidak melintasi Underpass Makamhaji.
"Kita sampaikan ke Pemda Sukoharjo, kalau yang menjadi penyebab rusaknya ini adalah kendaraan besar, jadi kalau bisa ada penutupan kendaraan besar. Jadi hanya untuk dilewati kendaraan pribadi saja," ucapnya.
Setelah perbaikan ini, dia berharap Pemkab Sukoharjo mau mengambil alih aset Underpass Makamhaji ini.
Sebab, Pemkab Sukoharjo masih belum mau menerima serah terima dari Kemenhub.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, pihaknya akan melihat perkembangan paska perbaikan ini nanti.
"Setelah ini jadi, kita akan lihat dulu. Kalau benar-benar baik, kita baru pertimbangan untuk serah terima dari pusat. Karena kami tidak mau ambil resiko, perbaikan disini mahal sekali," pungkasnya. (*)