Berita Solo Terbaru

Cerita Anom, Murid Mak Erot yang Buka Praktik di Solo : Tak Semua Pasien Bisa Disanggupi Lebih Besar

Ternyata di Kota Solo, ada juga cabang Mak Erot yang membuka praktek di Kampung Distrikan RT 04 RW XI, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Agil Tri
Anom Sulistyo, terapis Mak Erot di Kampung Distrikan RT 04 RW XI, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. 

Biasanya, pengunjung cukup sekali terapi untuk satu kali keluhan.

Setelah dipijit, Anom juga memberikan ramuan dan meminta pasiennya untuk membenahi pola hidupnya yang kurang.

Sekali datang, pengunjung harus membayar biaya terapi sebesar Rp400 ribu.

"Kalau kira-kiranya sudah sulit disembuhkan, atau tidak bisa disembuhkan, biasanya saya akan bilang di awal kalau tidak bisa," ujarnya.

Selama 8 tahun membuka praktek di Solo, pasiennya tak hanya datang dari Solo Raya saja, bahkan ada yang datang dari luar Jawa.

Dari sekian banyak pasien yang dia tangani, impoten merupakan keluhan yang cukup sulit ditangani.

"Kalau yang impoten itu biasanya sudah usia 60 tahun ke atas," jelasnya

"Tapi ada juga yang masih usia 40 tahunan, biasanya dia memiliki penyakit deabetes," kata dia.

Soal memperbesar alat vital pria sendiri, Anom mengatakan tak semua pria dapat diperbesar.

Faktornya tergantung pada otot dan kulit pasiennya itu sendiri.

"Cara memperbesarnya dengsn dipijet dan dikasih minyak. Tapi tergantung otot dan kulitnya, kalau bagus bisa tambah 2-3cm. Tapi kalau misal kulitnya tipis, nanti bisa iritasi kalau dipaksa," jelasnya.

Anom menambahkan masalah vitalitas pria sendiri dapat diantisipasi dengan pola makan yang sehat, olahraga teratur, dan pikiran harus tenang saat berhubungan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved