Kesaksian Petugas Damkar Kebakaran Ponpes Karawang, Cium Harum Wangi saat Evakuasi Jasad Santri

Pasalnya para pemadam kebakaran ini justru mencium bau wangi saat mengevakuasi jenazah 8 santri dari lokasi kejadian.

Kolase Tribunnews.com: Kanal YouTube KompasTV dan TribunJabar.id /Dwiky Maulana Vellayati
Detik-detik kebarakan di kebakaran Pesantren Miftakhul Khoirot, Kabupaten Karawang dan (Kanan) Prosesi pemakaman seorang korban. 

Ada yang di dekat tangga keluar, ada yang di dekat jendela.

Jasad mereka ditemukan, ada yang dalam posisi berpelukan dan bertumpuk seperti hendak saling melindungi dan menyelamatkan diri.

"Insya Allah mereka syahid, pas evakuasi saya lihatnya sudah hangus sadaya (semuanya), ya sedih sekali lihatnya," kata Fitra.

Dia menjelaskan, ada dua regu dalam proses pemadaman dan evakuasi korban meninggal dunia.

Dua regu itu masing-masing beranggotakan enam personel, dari Damkar Cilamaya dan Damkar Telagasari.

"Ada bantuan mobil juga dari Damkar Pertamina, tapi pas proses evakuasi kami menunggu pihak Kepolisian," katanya.

Barang bukti

Sebelumnya diberitakan, Tim Puslabfor (pusat laboratorium forensik) Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Selasa (22/2/2022).

"Tujuan kami untuk mencari penyebab kebakaran. Kami enggak bisa kasih tahu penyebabnya kayak dukun. Tanpa barang bukti kami enggak bisa bicara. Makanya kamia cari BB yang ada di TKP," kata Kasubdit Laka Bakar Puslabfor Mabes Polri Kompol Nurkolis, pada Selasa kemarin.

Dari hasil olah TKP, Tim Puslabfor Mabes Polri mengumpulkan beberapa barang bukti.

Di antaranya instalasi listrik, kipas angin, soket listrik, dan abu hasil kebakaran.

"Barang bukti ini harus kami periksa di lab dengan alat, untuk bisa bicara penyebab kebakaran. Maknaya kami butuh waktu paling cepat satu hari, besok kami seleaaikan. Kemudian baru bisa kami simpulkan penyebab kebakaran," kata Nurkolis.

Musibah kebakaran ini menyebabkan 8 orang santri Ponpes Hafizd Miftahul Khoirot Karawang meninggal, dan tiga lainnya luka-luka.

Delapan orang santri yang meninggal ini tidak bisa menyelamatkan diri dari lahapan si jago merah, saat mereka tidur siang di lantai dua gedung pesantren.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved