Efek Invasi Rusia ke Ukraina, MU Kini Ingin Segera Akhiri Kerjasama Rp 771 M Sama Maskapai Aeroflot
Manchester United dikabarkan telah mengakhiri hubungan kerjasama dengan maskapai penerbangan asal Rusia, Aeroflot.
Penulis: Tribun Network | Editor: Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM - Manchester United dikabarkan telah mengakhiri hubungan kerjasama dengan maskapai penerbangan asal Rusia, Aeroflot.
Hubungan kerjasama tersebut sebenarnya telah terjalin selama sembilan tahun lamanya.
Pengakhiran hubungan kerjasama United dan Aeroflot dilakukan setelah adanya invasi Rusia ke Ukraina.
Kondisi itu membuat CEO Manchester United, Richard Arnold ingin mempersingkat waktu kerjasama yang sejatinya akan habis pada 2023, dilansir dari The Sun.
United nampaknya sadar bila terus mempertahankan kerjasama dengan Aeroflot tidak baik bagi citra global mereka.
Baca juga: Kaos No War In Ukraine, Pesan Ruslan Malinovskyi Pasca Brace Dalam Laga Atalanta vs Olympiacos
Baca juga: Rusia Invasi Ukraina, Shevchenko : Kami Hanya Ingin Perdamaian, Perang Bukanlah Jawaban
Untuk diketahui, Aeroflot dan United pertama kali menjalin hubungan pada tahun 2013.
Aeroflot bertindak sebagai operator resmi bagi skuad United sejak itu.
Mereka kemudian menandatangani perpanjangan kontrak kerjasama senilai 40 juta Poundsterling atau Rp 771 miliar (kurs Rp 19.278) pada 2017 silam.
Bila kerjasama itu diputus, praktis United tentu perlu mencari operator lain yang siap mengakomodir mobilitas udara mereka.
Qatar Airways kemungkinan bakal dipilih The Red Devils.
(*)