Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Curhat Sedih Pengungsi Ukraina yang Terdampak Invasi Rusia, Berhari-hari Tanpa Makanan & Kedinginan

Para pengungsi Ukraina ditempatkan di gedung-gedung publik di pinggiran kota Dnipro.

Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
AFP/WOJTEK RADWANSKI
Pengungsi dari berbagai negara Afrika, Timur Tengah dan India - sebagian besar mahasiswa universitas Ukraina. 

TRIBUNSOLO.COM - Curhat sedih pengungsi Ukraina yang melarikan diri dari konflik yang terjadi di Ukraina akibat invasi Rusia.

Pasalnya, mereka harus menghabiskan berhari-hari tanpa makan dan kedinginan.

Diketahui, kini para pengungsi ditempatkan di gedung-gedung publik di pinggiran kota Dnipro.

Baca juga: Proses Evakuasi WNI dari Ukraina Berlangsung Aman, Wamenhan Klaim Ada Peran Prabowo Subianto

Baca juga: Aksi Liga Inggris untuk Ukraina, Dari Ban Kuning-Biru Hingga Aksi Diam : Kami Menyerukan Perdamaian

Dilansir dari Al Jazeera via Tribunnews, Hoda Abdel-Hamid melaporkan apa yang ia lihat pada sekolah umum yang digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi para pengungsi itu.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa banyak warga yang melarikan diri dari kota Kharkiv, Mariupol, serta wilayah Donbass tiba di fasilitas tersebut.

Para pengungsi nantinya akan melanjutkan perjalanan untuk mencoba mencapai perbatasan terdekat.

"Ada banyak orang di sini, banyak anak-anak. Mereka yang melarikan diri dari Kharkiv bercerita kepada saya bagaimana mereka menghabiskan waktu berhari-hari di tempat penampungan tanpa makanan, dalam cuaca dingin, tidak bisa keluar sama sekali," jelasnya.

Selain itu, Abdel-Hamid mengatakan masih banyak pengungsi masih bingung 'apakah mereka akan kembali ke negara itu atau tidak'.

"Banyak yang mengatakan mereka tidak tahu apakah mereka akan kembali," ucapnya.

Sebanyak lebih dari satu juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia menginvasi negara itu.

Hal tersebut diungkap Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Pengungsi, Filippo Grandi dalam cuitannya di Twitter.

"Hanya dalam tujuh hari, kami telah menyaksikan eksodus satu juta pengungsi dari Ukraina ke negara-negara tetangga," kata Grandi.

Melihat hal itu, ia pun mengimbau kepada Rusia untuk menghentikan serangannya ke Ukraina.

Sehingga bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Ukraina dan membantu warga yang masih terjebak di negara itu.

"Bagi jutaan orang lainnya, di dalam Ukraina, sudah waktunya bagi senjata untuk diam, sehingga bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa dapat diberikan," jelasnya.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved