Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Liga Inggris

Label Pemain Mahal Milik Paul Pogba Dinilai Bisa Membuat Perpecahan di Ruang Ganti, Fans MU Setuju?

Menurut legenda timnas Prancis, Frank Leboeuf, label pemain mahal milik Pogba bisa membuat perpecahan di ruang ganti tim

Penulis: Tribun Network | Editor: Erlangga Bima Sakti
TribunSolo.com / AFP
Paul Pogba bertepuk tangan ke hadapan suporter setelah laga liga inggris manchester united vs burnley, di Turf Moor, 8 Februari 2022. (Paul ELLIS / AFP). 

TRIBUNSOLO.COM - Masa bakti Paul Pogba di Manchester United akan habis pada akhir musim 2021-2022 nanti atau beberapa bulan kedepan.

Namun hingga kini pembicaraan soal kontrak baru sang pemain di Old Trafford juga tak kunjung menemui titik terang.

Klub-klub besar pun kini sudah ambil ancang-ancang untuk mengamankan jasa pemain berlabel bintang itu, terlebih bisa didapatkan dengan gratis.

Ada kemungkinan Pogba akan bergabung dengan klub besar di luar Inggris, misalnya Real Madrid, Juventus atau Paris Saint-Germain.

Walau berlabel bintang, penampilan Pogba saat berseragam Manchester United dinilai belum memuaskan karena tidak bisa konsisten.

Itu berbanding terbalik ketika Pogba bermain bersama timnas Perancis maupun saat sebelum bergabung dengan MU.

Sebelum pulang ke Old Trafford, Paul Pogba bermain untuk Juventus dan meraih empat gelar Liga Italia, dua gelar Piala Super Italia, dan dua gelar Piala Italia.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Pergi Mendadak ke Manchester United, De Ligt Akui Sempat Buat Juventus Melempem

Baca juga: Cristiano Ronaldo Sering Dapat Kritikan Negatif, Mantan Rekan di Manchester United Pasang Badan

Bersama timnas Prancis, Pogba berperan vital dalam mengantarkan Les Blues menjuarai Piala Dunia 2018 dan UEFA Nations League 2021.

Sementara bersama Man United, ia hanya mampu mengantarkan The Red Devils meraih satu gelar Liga Europa dan satu gelar Piala Liga Inggris yang diperoleh di musim 2016-2017.

Legenda Prancis, Frank Leboeuf, mengatakan bahwa transfer Paul Pogba bisa membuat sebuah perpecahan di ruang ganti karena harganya yang mahal.

Sebagai informasi, Paul Pogba merupakan rekrutan termahal Man United dengan 105 juta euro atau sekitar Rp1,6 triliun

Itu menjadikan pemain berusia 28 tahun tersebut sebagai pemain termahal di dunia saat tahun 2016 lalu.

“Jika saya seorang pelatih, saya tidak berpikir saya akan mengambil risiko mengontrak Pogba,” kata Frank Leboeuf, dilansir dari Mirror.

“Tetapi pada saat yang sama, bagaimana mungkin Anda tidak menginginkan dia dengan bakat yang dia miliki?”

Baca juga: Manchester United Diminta Rebut Diego Simeone Dari Atletico Madrid, Keane: Dia Punya Karakter Tepat

“Saya berbicara beberapa hari yang lalu, apakah Lukaku harus bermain melawan Burnley atau tidak. Sebagai pelatih Anda harus mengelola ruang ganti yang terdiri dari 30 orang.”

“Tetapi ketika Anda memiliki seorang striker yang berharga 100 juta poundsterling, Anda pikir saya harus menurunkannya di lapangan, tetapi Anda kehilangan yang lain.”

“Anda harus memastikan sang bintang senang, tetapi juga pemain lapis kedua senang. Saya bisa melihat bahwa ruang ganti lebih mudah diatur tanpa Lukaku tahun lalu.”

“Bayangkan jika Anda menambahkan Pogba ke masalah itu, Anda mungkin menghancurkan ruang ganti.”

“Mungkin Thomas Tuchel tidak akan mengambil risiko pada Pogba. Itu terlalu berisiko. Seseorang seperti Zinedine Zidane dapat melakukan itu.”

“Itu sebabnya PSG mencoba merekrut Zidane. Mereka tahu bahwa hanya orang seperti Zidane yang bisa menyelesaikan masalah di ruang ganti,” ujar Leboeuf. (*)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved