Driver Ojol Demo di Kantor Gubernur Jateng, Minta Ganjar Bertindak Seperti Wali Kota Solo Gibran
Sejumlah driver ojek online menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
lihat foto
TRIBUNSOLO.COM - Driver ojek online (Ojol) menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Diketahui, dalam aksi tersebut para ojol meminta agar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tegas dengan pihak aplikator driver online.
Bahkan peserta aksi sampai membandingkan Ganjar dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Gibran Positif Covid-19, Terancam Absen Rapat ASEAN Paragames hingga Jumenengan Mangkunegara X
"Jangan sampai kita kalah dengan Solo, di sana Wali Kota Solo berani mengancam akan menghapus semua aplikasi driver online jika tak patuh pemerintah," kata Humas Asosiasi Driver Online (ADO) Jateng, Astrid Ivanka dikutip dari Kompas.com, Senin (7/3/2022).
Lebih lanjut, Astrid Ivanka meminta Gubernur Jateng untuk merumuskan peraturan daerah (Perda) terkait penyesuaian tarif.
Pasalnya saat ini tarif dinilai tidak sesuai dan dianggap merugikan para pengemudi ojol.
"Kami meminta kepada Bapak Gubernur dan Pemprov Jateng, agar lebih memerhatikan kesejahteran dan kenyamanan serta keamanan kami para driver ojol," sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada Dinas Ketenagakerjaan Jawa Tengah untuk masuk andil dalam hal ini mengenai BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami juga termasuk buruh harian lepas, yang di dalam UU (Undang-undang) Ketenagakerjaan ikut diatur," ungkapnya.
Salah satu pengemudi ojol Semarang, Agus Setyawan mengaku prihatin dengan kondisi para driver online saat ini.
"Kalau tarif ojol terus diturunkan terus mau bagaimana menghidupi keluarga saya," ucapnya.
Agus mengaku sudah menjadi driver online sejak lima tahun yang lalu.
Baca juga: Terjawab Sudah, Kenapa Wali Kota Solo Gibran Tak Tampak Beberapa Hari Ini, Ternyata Positif Covid-19
Baca juga: Inilah Kegiatan Gibran Sebelum Positif Covid-19 : Temani Jokowi hingga Ambil Sumpah Ratusan ASN Baru
ia menjadi driver ojol setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
"Kalau tak jadi driver mau kerja apa. Umur juga sudah tua," ceritanya.
(*)
