Liga Inggris
Inggris Jatuhkan Sanksi 7 Pengusaha Rusia Termasuk Roman Abramovich, Bagaimana Nasib Chelsea?
sebelum proses penjualan Chelsea terwujud, Pemerintah Inggris memberikan sanksi kepada tujuh pengusaha asal Rusia, termasuk pemilik Chelsea, Roman Abr
Penulis: Tribun Network | Editor: Agil Trisetiawan
TRIBUNSOLO.COM - Dampak Perang Ukraina dan Rusia, berimbas pada industri sepak bola di Inggris.
Ya, salah satu pemilik raksasa Inggris, Chelsea merupakan warga negara Rusia, Roman Abramovich.
Pecahnya perang Ukraina dan Rusia, membuat blok barat seperti Inggris memberikan sanksi kepada Rusia.
Roman Abramovich sendiri pun sudah memprediksi bila sanksi akan berimbas pada dirinya, sehingga dia memutuskan untuk menjual Chelsea.
Namun sebelum proses penjualan Chelsea terwujud, Pemerintah Inggris memberikan sanksi kepada tujuh pengusaha asal Rusia, termasuk pemilik Chelsea, Roman Abramovich.
Pengumuman soal pemberian sanksi kepada Roman Abramovich itu disampaikan Pemerintah Inggris dalam laman resminya pada Kamis (10/3/2022) sore WIB..
Selain Abramovich, pengusaha lainnya yang mendapatkan sanksi antara lain Oleg Deripaska (pemilik saham di En+ Group), Igor Sechin (Kepala Eksekutif Rosneft), Andrey Kostin (Ketua Bank VTB), Alexei Miller (CEO perusahaan energi Gazprom), Nikolai Tokarev (Presiden perusahaan pipa milik negara Rusia Transneft), dan Dmitri Lebedev (Ketua Dewan Direksi Bank Rossiya).
Sanksi yang diterapkan Pemerintah Inggris berupa pembekuan aset, larangan transaksi dengan individu dan bisnis Inggris, larangan perjalanan dan sanksi transportasi.
Baca juga: Cari Sosok Pengganti Cristiano Ronaldo, Manchester United Bidik Robert Lewandowski
Baca juga: 3 Kiper yang Pernah Blunder Karena Benzema, Terakhir Buat Real Madrid Juara Liga Champions
Baca juga: Magis Messi Hilang, 2 Musim Terakhir Tak Pernah Sampai 8 Besar Liga Champions
Baca juga: Targetkan Masuk Liga Champions, Bursa Transfer Musim Panas 2022 Bisa Jadi Sandungan West Ham United
Menurut pernyataan Pemerintah Inggris, sanski itu diberikan kepada Abramovich lantaran sang taipan memiliki koneksi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengatakan bahwa tidak ada tempat berlindung yang aman bagi mereka yang telah mendukung serangan Rusia yang dipimpin Putin terhadap Ukraina.
"Sanksi hari ini adalah langkah terbaru dalam dukungan tak tergoyahkan Inggris untuk rakyat Ukraina," kata Boris Johnson, dikutip BolaSport.com dari laman resmi Pemerintah Inggris.
"Kami akan kejam dalam mengejar mereka yang memungkinkan pembunuhan warga sipil, penghancuran rumah sakit dan pendudukan ilegal sekutu berdaulat," ujarnya melanjutkan.
Sanksi dari Pemerintah Inggris itu diterapkan di tengah upaya Abramovich untuk menjual Chelsea.
Abramovich telah mengumumkan niatnya untuk menjual Chelsea sejak 2 Maret 2022.
Akan tetapi, belum ada kesepakatan tercapai hingga Abramovich terkena sanksi dari Pemerintah Inggris.