Desa Biogas Boyolali
Cerita Biogas Jadi Pundi Rupiah Baru di Boyolali : UMKM Tak Takut Rugi karena Tak Perlu Beli Elpiji
Fenomena Desa Urutsewu, menjadi desa yang mampu merdeka dari elpiji berkat biogas, membawa manfaat untuk warga pelaku UMKM
Penulis: Tri Widodo | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Fenomena Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, menjadi desa yang mampu 'merdeka' dari elpiji berbayar berkat pemanfaatan biogas, tak hanya membawa manfaat untuk keseharian warga, tapi juga para pelaku usaha.
Baca juga: Ini Desa Urutsewu di Boyolali : Warga Tak Perlu Lagi Beli Elpiji, Di Sini Gas Melimpah dan Gratis
Mereka adalah warga setempat yang menggantungkan dapur dari UMKM.
Tutik Handayani salah satunya.
Ibu rumah tangga yang punya usaha kecil produksi tempe kedelai itu mengaku banyak mendapat manfaat dari biogas ini.

Sebab, dia nyaris tak mengeluarkan ongkos produksi saat merebus kedelai, sebelum dijadikan tempe.
“Saya hampir tidak pernah beli gas. Kalau pun beli itu hanya untuk cadangan,” jelasnya.
Padahal, dalam sebulan, usaha kecil Tutik membutuhkan 8 tabung gas elpiji 3 kilogram.
Jadi, dengan biogas ini, dia bisa berhemat.
Uang beli elpiji pun bisa ditabungnya.
"Untuk tabungan sebagai persiapan anak sekolah," kata Tutik sambil tertawa.
Hal senada juga diungkapkan Sari pemilik usaha kecil keripik jamur.
Elpiji menjadi alat produksi pokok baginya.

Tapi, sejak, 2016 lalu, dia tak lagi menggunakan elpiji, sehingga ongkos produksinya bisa berkurang 10-15 persen.
“Dengan biaya produksi yang berkurang, otomatis keuntungan juga bertambah,” tambahnya.