Berita Klaten Terbaru
Sulitnya Cari Minyak di Klaten, Penjual Pempek Ini Pernah 5 Kali Keluar Masuk Toko Tapi Gigit Jari
Sudah berbulan-bulan, bahan kebutuhan pokok yang bernama minyak goreng sulit ditemukan di Kabupaten Klaten.
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sudah berbulan-bulan, bahan kebutuhan pokok yang bernama minyak goreng sulit ditemukan di Kabupaten Klaten.
Ini dialami penjual pempek di Kecamatan Klaten Utara, Sinta Dewi Anggraeni.
Dia mengeluhkan sulitnya mendapatkan minyak goreng agar dirinya tetap jualan, sehingga harus mau mondar mandir mencari barang tersebut.
"Kemarin pernah, dalam sehari saya nyari di 5 toko enggak ada yang punya stok," terangnya kepada TribunSolo.com, Senin (13/3/2022).
"3 toko kosong akhirnya dapat di salah satu toko, tapi pakai syarat pembelian," ungkapnya.
Dia mengaku terpaksa membeli minyak goreng dari mulai harga Rp 18 ribu hingga Rp 23 ribu.
Selain di toko, dirinya juga sempat mengecek pasar tradisional tapi harganya jauh lebih tinggi.
"Saya sempat mengecek pasar juga, tapi harganya tinggi, terus enggak jadi beli disana (pasar tradisional)," sambungnya.
Minyak merupakan kebutuhan pokok untuk keberlangsungan usahanya, terlebih dalam sehari dia bisa menjual hingga 100 porsi.
Sinta mengaku memilih menaikkan harga produknya untuk menutup biaya produksi sebesar 25 persen.
"Karena minyak susah, jadi saya naikkan 25 persen, dulunya harga Rp 10 ribu sekarang jadi Rp 12.500," terangnya.
Baca juga: Info Minyak Goreng di Solo : Minyak Rp 14 Ribu Sulit Ada di Toko Modern, Stok Minyak Premium Banyak
Baca juga: Info Stok dan Harga Minyak Goreng di Pasar Rejosari Solo: Merek Hemart Rp 17 Ribu Per Liter
Disisi lain kesulitan mendapatkan minyak juga membuat dirinya membuat berganti-ganti merk minyak goreng.
"Saya pakai merk minyak seadaanya di swalayan, tapi enggak pernah pakai minyak curah. Karena biasanya pakai merk minyak premium," jelasnya.
Dirinya mengaku sempat mendapatkan minyak murah seharga Rp 13.500 dari Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Klaten.
"Dapat kemarin 5 kardus, kemasan 1 liter isinya 12. Tapi itu bukan buat saya sendiri. Tapi untuk satu kelompok UMKM di bawah binaan Dinas DKUKMP," terangnya.
"Saya cuma dapat jatah 1 liter," jela dia.
Minyak Langka di Solo
Persediaan minyak goreng kelapa sawit di Kota Solo masih belum stabil.
Pantauan TribunSolo.com di sejumlah pusat perbelanjaan Kota Solo, Minggu (13/3/2022) malam, minyak goreng masih langka.
Baca juga: Minyak Goreng di Pasar Legi Solo Sulit Dicari, Pedagang Sebut Harga Tergantung Kulakan
Berdasarkan pantauan TribunSolo.com, di Luwes Kestalan, sekitar pukul 18.30 WIB, Minggu (13/3/2022), nampak minyak goreng dengan HET Rp 14 ribu tak terlihat di rak display.
Terlihat minyak goreng bersubsidi seperti merk Filma dan Sunco kosong.
Tapi, minyak goreng kelapa sawit merk Ikan Dorang, yang memang sebelumnya dikenal sebagai merk premium, tersedia dengan jumlah banyak.
Harga minyak goreng Cap Ikan Dorang memang jauh di atas minyak goreng lain, yakni sekitar Rp 36 ribu untuk kemasan 1 liternya.
Sementara di toko lain seperti Indomaret Jl RM Said Solo, minyak goreng program pemerintah dengan HET Rp 14 ribu juga kosong.
Begitu halnya di Supermarket Superindo Jalan Ronggowarsito Solo.
Berikut daftar harga minyak goreng kelapa sawit subsidi maupun non subsidi di Luwes Kestalan :
- Minyak goreng Sunco Refill 1 Liter Rp 14.000.
- Minyak goreng Filma refill 2 liter Rp 28.000.
- Minyak goreng Ikan Dorang isi 1 liter refill : Rp 36.760.
- Minyak goreng Ikan Dorang isi 2 liter refill : Rp 69.790.
- Minyak goreng Ikan Dorang isi 1 liter botol: Rp 37.350.
- Minyak goreng Ikan dorang isi 2 liter botol :Rp 77.095.
- Minyak goreng Ikan dorang isi 5 liter/ diligent Rp 177.785.
- Minyak goreng Kara 1 liter refil : Rp 30.425.
- Minyak goreng Kara 2 liter refil : Rp 60.845. (*)