Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Terbaru Sragen

Namanya Unik, Ini Asal-Usul Penamaan Sambungmacan Sragen : Berkaitan dengan Masa Penjajahan Belanda

Cerita berawal dari Pangeran Mangkubumi atau Sri Sultan Hamengkubuwana I sedang berhadapan dengan penjajah Belanda di Bumi Sukowati atau Sragen

Tribunsolo.com/Septiana Ayu Lestari
Kantor Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Minggu (20/3/2022). 

Kemudian, para pemuda yang telah dikumpulkan tersebut, termasuk Joko Sambung ditempa dan di gladi perang untuk mengikuti perang melawan penjajah Belanda di Surakarta.

Bersamaan dengan itu, di Kabupaten Sragen terdapat seseorang yang suka berbuat onar dan kerusuhan bernama Suro Macan.

"Posisi Ki Ageng Butuh berada di barat sungai, dan di timur sungai ada orang yang suka bikin rusuh, penggedor, pemimpinnya namanya Suro Macan," jelasnya.

"Suro Macan dan anak buahnya setiap hari suka membuat rusuh, menjarah ditempat hajatan, memperkosa wanita, dan lain-lain," tambahnya.

Karena semakin meresahkan, Joko Sambung diminta untuk menyelesaikan permasalahan yang diakibatkan oleh Suro Macan.

Joko Sambung datang dengan prajurit yang banyak langsung mendatangi markas Suro Macan dan akhirnya banyak anak buah Suro Macan yang tertangkap.

"Akhirnya anak buahnya laporan ke Suro Macan, dan langsung menyerbu ke tempat Ki Ageng Butuh," singkatnya.

Dari situlah perang dimulai, yang mempertemukan pasukan Suro Macan sang penggedor dengan Joko Sambung yang sudah dilatih perang.

"Satu persatu prajurit kedua pasukan tumbang, akhirnya tinggal Suro Macan dan Joko Sambung, satu lawan satu, selama perang nggak ada yang kalah, sama-sama besar kekuatannya," papar Karno KD.

Karena tidak ada yang kalah, Gusti Pangeran Jatikusumo berfikir jika kedua mati akan sangat disayangkan.

"Keduanya bisa untuk dijadikan sebagai alat perang, akhirnya Gusti Pangeran Jatikusumo memisahkan keduanya, Suro Macan awalnya nggak mau ngalah," jelasnya.

"Awalnya diberi banyak nasehat, tapi belum mau berhenti, akhirnya Gusti Pangeran Jatikusumo menodongkan pistol, apabila tidak menurut akan ditembaki," imbuhnya.

Baca juga: Rekomendasi Ayam Goreng Enak di Sragen, RM Roso Joyo Sragen Langganan Wisatawan: Sejak Tahun 1996

Dari ancaman itulah akhirnya Suro Macan mau mengalah, dan kemudian patuh dan tunduk kepada Gusti Pangeran Jatikusumo.

"Anak buahmu yang masih hidup akan saya latih untuk melawan penjajah Belanda di Kartasura, pasukannya kalian pimpin berdua," kata Karno KD menirukan ucapan Pangeran Jatikusumo.

Dari gabungan nama antara dua orang sakti, yakni Joko Sambung dan Suro Macan inilah, muncul nama  Sambungmacan.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved