Masalah Minyak Goreng Belum Kelar, Pedagang di Sragen Hadapi Kelangkaan Gula Pasir: Harga Naik Terus

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Permasalahan minyak goreng kemasan belum usai, kini pedagang di Kabupaten Sragen mengeluhkan sulitnya mendapatkan stok gula pasir kemasan.

Hal tersebut disampaikan Rusmiati, salah satu pedagang di Pasar Bunder Sragen. 

Menurutnya, kesulitan mendapatkan komoditas gula pasir tersebut sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu. 

"Sekarang Gulaku langka, kan itu masuk subsidi, harganya lebih murah dari gula biasa, tapi barangnya nggak ada," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (24/3/2022). 

"Stoknya agak sulit dapat sebulan terakhir, bukan sulit dapatkan barang, tapi jumlahnya dikurangi," tambahnya. 

Baca juga: Update Harga Sembako di Sragen Jelang Puasa : Mulai Naik,Gula Pasir & Telur Naiknya Sampai Rp 3 Ribu

Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng di Indomaret dan Alfamart: Merek Ini Dijual Rp 20.500 per Liter

Selama ini, Rusmiati mendapatkan gula tak pernah dibatasi.

Namun, sejak sebulan terakhir, ia hanya dikirim gula pasir kemasan sebanyak 1 karton untuk satu minggu. 

"Kalau sekarang dikirim satu karton satu minggu, kalau untuk pedagang ya kurang," ungkapnya. 

Lanjut Rusmiati, saat ini harga gula kemasan merk Gulaku masih di kisaran Rp 13.800 per kilogram.

Sedangkan, gula tanpa merek menyentuh harga Rp 14.500, yang ternyata selama beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.

"Gula biasa naik terus, naik Rp 200 naik Rp 200, sekarang menyentuh Rp 14.500 per kilogram," pungkasnya. 

Penyabab Gula Pasir Langka

 Belakangan ini diketahui harga gula di sejumlah daerah mengalami kenaikan.