Liga Inggris
Aad de Mos Ingatkan Man United, Pikir-pikir Lagi Kalau Mau Jadikan Ten Hag Pelatih Baru
Manchester United terus berburu pelatih baru untuk musim 2022-2023, salah satunya arsitek Ajax Amsterdam, Erik ten Hag
Penulis: Tribun Network | Editor: Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM- Manchester United terus berburu pelatih baru untuk musim 2022-2023.
Kendati pada November 2021 baru saja menunjuk Ralf Rangnick untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer, Man United tetap butuh pelatih permanen karena Rangnick hanya menjabat pelatih sementara sampai akhir musim 2021-2022.
Baca juga: Saran Unik Kleberson buat Man United jika Ingin Berubah, Bajak Pemain Liverpool Roberto Firmino
Baca juga: Tak Ingin Kehilangan Bruno Fernandes, Man United Ikat Gelandang Portugal dengan Gaji Sebesar Pogba
Setelah itu, Rangnick akan menjadi konsultan Setan Merah selama dua tahun.
Oleh karena itu, Man United akan mencari pelatih permanen untuk musim 2022-2023 guna menggantikan Rangnick.
Salah satu nama yang ramai disebut bakal menjadi pelatih Man United adalah arsitek Ajax Amsterdam, Erik ten Hag.
Reputasi Erik ten Hag selama melatih Ajax membuat namanya jadi yang terdepan untuk melatih Man United.
Bahkan, pelatih asal Belanda itu diklaim telah menjalani proses wawancara dengan Man United pada hari Senin (21/03/2022).
Dalam kesempatan tersebut, kedua belah pihak memaparkan visi dan misi masing-masing.
Namun, Man United mendapat peringatan keras dari mantan pelatih Ajax Amsterdam Aad de Mos.
Secara tidak langsung, Aad de Mos menyebut Ten Hag memiliki kemiripan dengan Solskjaer.
Pasalnya, Aad de Mos menilai baik Ten Hag maupun Solskjaer tetap memberikan banyak menit bermain kepada pemain-pemain yang sedang dalam performa buruk.
Seperti diketahui, ketika masih menukangi Man United, Solskjaer sempat mendapat kritik tajam karena terus menurunkan Harry Maguire meski penampilannya jeblok.
Aad de Mos kemudian memberikan contoh saat Ajax kalah 0-1 dari Benfica di leg kedua babak 16 besar Liga Champions.
"Saya pikir Ten Hag tidak membaca pertandingan dengan baik, seperti biasa," kata Aad de Mos.
"Butuh waktu terlalu lama sebelum dia memutuskan untuk melakukan pergantian pemain."
"Dia sudah melakukannya dengan terlambat di Lisbon dan sekarang terjadi lagi. Brian Brobbey harusnya dimainkan lebih awal."
"Anda tidak harus mengganti Sebastian Haller, tetapi jika Anda bisa melakukannya hanya menambahkan dia sebagai striker tambahan, mereka akan berada dalam kesulitan.
"Anda juga harus menunjukkan keberanian dalam permainan semacam ini dan tidak bersembunyi di ruang istirahat Anda."
"Ten Hag juga harus berani campur tangan dan menempatkan pemain di bangku cadangan untuk menunjukkan itu," tutur pelatih Ajax pada 1982-1985 itu. (*)