Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Guru Agama Hindu di Sragen Tinggal Dua Orang, Padahal Punya Tugas Mengajar di Seluruh Sekolahan

Pejabat dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen, Khumaidin menjelaskan, guru agama Hindu kian berkurang.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Umat Hindu saat menggelar perayaan Dharma Shanti di Pendapa Bupati Sragen, Sabtu (26/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Guru agama Hindu di Kabupaten Sragen tinggal dua orang.

Padahal dua orang itu harus mengajar seluruh siswa beragama Hindu yang ada di Sragen.

Pejabat dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sragen, Khumaidin menjelaskan, guru agama Hindu kian berkurang dalam kurun waktu belakangan ini.

"Guru agama Hindu di Sragen sebentar lagi habis, awal 11 orang, sekarang tinggal 2 guru dari kalangan ASN," katanya dalam sambutannya pada perayaan Nyepi di Pendapa Bupati Sragen, Sabtu (26/3/2022).

Lanjutnya, dua guru tersebut kini mengajar di SMPN 1 Sumberlawang dan SD Sepat, Masaran.

"Sekarang tinggal Pak Parno di Masaran dan Mas Wayan di Sumberlawang, mencakup di semua tingkat pendidikan yang ada di Kabupaten Sragen," jelasnya.

Semakin berkurangnya guru agama Hindu di Sragen karena sudah memasuki masa pensiun.

Adapun di Bumi Sukowati, ada kurang lebih 1.500 warga merupakan penganut agama Hindu.

Ribuan umat Hindu tersebut tersebar hampir merata di Bumi Sukowati, namun paling banyak tinggal di Kecamatan Masaran dan Kecamatan Sumberlawang.

Baca juga: Sadranan di Jawa Sambut Puasa Ramadan Ternyata Ada Sejak Zaman Majapahit, Begini Sejarahnya

Baca juga: Umat Hindu Jateng-DIY Ikuti Tawur Agung Kesanga Jelang Nyepi di Prambanan, Sebarkan Pesan Perdamaian

Terdapat kurang lebih 9-10 pura, yang masih digunakan umat Hindu di Kabupaten Sragen untuk beribadah.

Dari sekian banyaknya umat Hindu di Kabupaten Sragen, hanya terdapat dua guru agama Hindu dari Aparatur Sipil Negara (ASN).

Mengetahui kondisi tersebut, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan telah mengajukan dua formasi CPNS untuk guru Agama Hindu.

"Kita sudah usulkan pengadaan guru agama Hindu yang ASN, tahun ini sudah kita naikkan, tinggal di proses saja," kata Bupati Yuni saat ditemui Jumat (26/3/2022).

Orang nomor satu di Kabupaten Sragen tersebut mengusulkan 2 tambahan guru agama Hindu.

"Kita usulkan untuk nambah 2 guru, kita ajukan ke pusat, nanti tinggal yang di ACC berapa," singkatnya.

Sementara ini, pembelajaran agama Hindu di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Srage dibantu oleh guru PPPK dan guru agama Hindu non ASN.

Umat Hindu Rayakan Nyepi

Acara Tawur Agung Kesanga yang digelar umat Hindu Jateng-DIY guna menyambut Hari Raya Nyepi berlangsung lancar, Rabu (2/3/2022).

Dari pantauan TribunSolo.com di Plataran Candi Prambanan, Kabupaten Klaten, ada ratusan umat Hindu dari di wilayah Jateng dan DIY.

Mengingat masih dalam suasana pandemi, panitia menerapkan prokes ketat.

Acara tersebut dihadiri Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi sekaligus membuka acara didampingi Ketua Umum Persatuan Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Wisnu Bawa Tenaya.

Adapun Wisnu mengatakan, Tawur Agung Kesanga kali ini ini mengambil tema yakni aktualisasi nilai Tat Twam Asi dalam moderasi beragama menuju Indonesia tangguh.

"Tat Twam Asi artinya aku adalah engkau adalah aku, maka kita ingin di seluruh dunia merasakan aman dan nyaman, damai, sejahtera dan bahagia," jelasnya.

Menurut Wisnu hal itu bisa dicapai jika ada kesetaraan, yakni duduk sama rendah berdiri sama tinggi.

"Untuk mewujudkan tema itu, kita menjaga kesatuan persatuan serta kesehatan," aku dia.

Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi menuturkan, atas nama pemerintah pihaknya mengucapkan selamat merayakan Hari Nyepi.

Baca juga: Sempat Diguyur Hujan, Upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan Berlangsung Khidmat

Baca juga: Potret Ritual Upacara Tawur Agung Kesanga di Kompleks Candi Prambanan

"Mudah-mudahan pada perayaan ini umat Hindu bisa melakukan instropeksi, melakukan tapa brata, melakukan penyepian untuk menemukan kesejatian diri," terang dia.

Dengan itu, lanjut dia, akan melahirkan pribadi yang lebih baik, dan pribadi yang memberikan kontribusi dalam kehidupan keagamaan, kemasyarakatan dan kebangsaan.

Selain itu dirinya juga menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah telah menetapkan Candi Prambanan sebagai tempat peribadatan.

"Pemerintah telah menetapkan bahwa Candi Prambanan tidak hanya menjadi tempat wisata namun juga menjadi tempat peribadatan umat Hindu," jelasnya.

"Ini harus disambut dengan baik dan tentunya pemerintahan serta stake holder harus bisa mempersiapkan terkait peningkatan infrastrukturnya," terangnya.

Berlangsung Khidmat

Dalam kondisi pandemi covid-19, Umat Hindu menggelar Upacara Tawur Agung Kesanga sebagai rangkaian menyambut hari raya Nyepi di pelataran Candi Prambanan, Yogyakarta, Rabu (2/3/2022).

Meski sempat diguyur hujan, kegiatan tersebut berjalan khidmat.

Hujan lebat turun saat prosesi Bedaya Kidung Gayatri.

Baca juga: 15 Link Twibbon Hari Raya Nyepi 2022, Lengkap dengan Cara Membuat hingga Membagikan ke Medsos

Baca juga: Peringati Hari Raya Nyepi, Warga Sekitar Candi Cetho Pilih Ibadah di Rumah, Hindari Kerumunan

Tema perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 yakni Aktualisasi Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh.

Hadir menempati tamu undangan dari Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Sekertaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno dan Jajaran Pemerintah Kabupaten.

Ritual ini sudah dimulai dari pukul 07.00 WIB dengan mendak tirta dan bethara yang dilanjutkan dengan pendeta maweda. 

Pelaksanan Tawur Agung tidak mengunakan ogoh-ogoh yang selama ini ditampilkan dalam upacara.

Baca juga: Daftar Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2020 Lengkap dengan Artinya

Dari pantauan Tim TribunSolo.com, umat Hindu yang akan melaksanakan Upacara Tawur Agung hadir menggunakan dengan pakaian adat Bali memenuhi pelataran Candi Prambanan. 

Upacara dilakukan secara terbatas dengan jumlah peserta 800 orang. 

Terlihat beberapa peserta membawa tikar sebagai alas duduk saat melaksanakan ritual. 

Sebelum masuk pengunjung diwajibkan melakukan cek suhu dan menggunakan aplikasi peduli lindungi atau menunjukkan bukti vaksinasi. 

Selain itu bertempat di pelataran Candi Prambanan terdapat 5 tenda besar. Untuk membagi pemuka agama Hindu, Umat Hindu dan tamu undangan. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved