Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemerintah Sebut Harga Pertamax Bisa Tembus Rp16.000 per Liter, Sinyal Harga BBM Bakal Naik April?

Menurut data Kementerian ESDM, Angka itu naik dari harga keekonomian di bulan ini yang sebesar Rp14.526 per liter.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Kontan/Muradi
Ilustrasi bensin non subsidi. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA -- Pemerintah sampai saat ini masih mempertimbangkan wacana menaikkan harga bahan bakar minyak.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memantau perkembangan dan dampak kenaikan harga minyak mentah dunia terhadap bahan bakar minyak (BBM). 

Sampai akhir Maret 2022, harga minyak dunia masih terpantau di atas 100 dollar AS per barel.

Harga minyak dunia yang tinggi itupun membuat Kementerian ESDM memperkirakan harga keekonomian atau batas atas BBM RON 92 atau setara Pertamax menjadi sebesar Rp 16.000 per liter pada April 2022.

Menurut data Kementerian ESDM, Angka itu naik dari harga keekonomian di bulan ini yang sebesar Rp14.526 per liter.

Baca juga: Ini Sejumlah Negara yang Kepanasan Indonesia Setop Ekspor Batu Bara, Langsung Surati Menteri ESDM

Baca juga: Siap-siap, Pemerintah Beri Kode Harga BBM Pertamax Bakal Segera Naik

"Mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian BBM umum RON 92 April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp 16.000 per liter," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangannya, Minggu (27/3/2022), dilansir dari Kompas.com.

Adapun, harga keekonomian BBM RON 92 atau setara Pertamax tersebut berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum. 

Sementara, dalam menghitung harga keekonomian, mempertimbangkan realisasi perkembangan harga bulan sebelumnya.

Tingginya harga bahan bakar minyak ini dipicu oleh banyak faktor.

Agung menjelaskan, konflik antara Rusia dan Ukraina masih menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga minyak dunia. 

Selain itu, pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan pun terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa.

Agung juga menyebut tren harga minyak dunia yang masih tinggi sangat berdampak pada harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP). Per 24 Maret 2022 saja harga ICP tercatat sebesar 114,55 dollar AS per barrel, melonjak dari rata-rata ICP di Februari 2022 yang sebesar 96,7 dollar AS per barrel.

"ICP bulan Maret 2022 masih terpantau tinggi. Sejak akhir tahun 2021, ICP memang merangkak naik, dan makin meningkat sejak akhir Februari saat konflik Ukraina dan Rusia," katanya.

Oleh karenanya, dia menekankan, pemerintah saat ini masih terus mencermati pergerakan minyak mentah di pasar internasional, mengingat hal ini bakal berdampak pula pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Saat ini kita masih mencermati harga minyak ini, karena kalau berkepanjangan memang bebannya berat juga baik ke APBN, Pertamina dan sektor lainnya," pungkas Agung. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved