Mana yang Benar untuk Diucapkan: Ramadan Kareem atau Ramadan Mubarak? Ternyata Ini Artinya
Selama ini paling populer adalah mengucapkan Ramadan Kareem atau Ramadan Mubarak. Lantas mana sih yang tepat untuk diucapkan?
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Ramadan 1443 Hijiriah tinggal menghitung hari.
Umat Muslim bisa memberikan ucapan selamat Ramadan untuk menambak semarak bulan suci.
Namun, yang kerap membuat bingung adalah menemukan ucapan selamat Ramadan yang tepat.
Selama ini paling populer adalah mengucapkan Ramadan Kareem atau Ramadan Mubarak.
Lantas mana sih yang tepat untuk diucapkan?
Baca juga: Aturan Ibadah Ramadan di Boyolali: Boleh Tarawih Berjamaah di Masjid hingga Bukber, Asal Prokes
Baca juga: Polisi Karanganyar Gencar Razia Miras Jelang Ramadan, Buru Sampai Masuk Kampung
Arti Kata Ramadhan Kareem dan Ramadhan Mubarak
Dikutip dari laman Tribun Sumsel, Ramadan Kareen jika diterjemahkan berarti semoga Ramadhan bermurah hati untuk Anda.
Sedangkan, Ramadan Mubarak adalah Ramadhan yang diberkati atau Ramadhan yang bahagia.
Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan jika Ramadan Kareem dan Ramadan Mubarak sama-sama mengandung doa kebaikan.
Sedangkan dari penjelasan di kanal YouTube Darkah TV, Ustaz Abu Yazied menjelaskan jika Ramadan diambil dari kata Romdhon.
Karena di awal dulu, Ramadan jatuh pada saat musim yang sangat panas.
Namun beberapa ulama juga ada yang berpendapat bahwa Ramadan diambil dari kata Romadho Yarmidhu yang artinya membakar.
Apabila secara bersamaan dari kedua pendapat tersebut, Ramadhan memiliki makna yang indah.
Yanimembakar segala dosa-dosa umat manusia jika melaksanakan hak dan menghormati bulan Ramadhan.
Nah, ada hadis yang menyebut jika hukum mengucapkan kalimat Ramadhan Kareem tidak benar.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin ditanya mengenai hukum kalimat ‘Ramadan Kareem’ menjawab:
“Hukumnya adalah bawah kalimat ini “Ramadan Karim” (terjemahnya: Ramadan itu pemurah) adalah tidak benar.
Yang benar adalah “Ramadan Mubarak” (Ramadan yang diberkahi) atau yang semisal.
Karena bukan Ramadan yang memberi sehingga disebut pemurah, akan tetapi Allah Ta’ala yang memberikan keutamaan ini.” [Majmu’ Fatawa Syaikh Al-‘Ustaimin 20/254)
Oleh karena itu ada anjuran untuk mengganti Ramadhan Kareem dengan Ramadhan Mubarak.
Hal itu sesuai dengan hadis Nabi SAW:
ﻗَﺪْ ﺟَﺎﺀَﻛُﻢْ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥُ، ﺷَﻬْﺮٌ ﻣُﺒَﺎﺭَﻙٌ، ﺍﻓْﺘَﺮَﺽَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺻِﻴَﺎﻣَﻪُ، ﺗُﻔْﺘَﺢُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ، ﻭَﺗُﻐْﻠَﻖُ ﻓِﻴﻪِ ﺃَﺑْﻮَﺍﺏُ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴﻢِ، ﻭَﺗُﻐَﻞُّ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺸَّﻴَﺎﻃِﻴﻦُ، ﻓِﻴﻪِ ﻟَﻴْﻠَﺔٌ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻟْﻒِ ﺷَﻬْﺮٍ، ﻣَﻦْ ﺣُﺮِﻡَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻓَﻘَﺪْ ﺣُﺮِﻡَ
“Telah datang kepada kalian Ramadan, Bulan Mubarak (bulan yang diberkahi).
Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya.
Pintu-pintu Jahim (neraka) ditutup, setan-setan dibelenggu.
Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan.
Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad, shahih).
Arti Kata Marhaban Ya Ramadhan
Mengutip dari kanal YouTube Kajian Rohani Islam, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan makna yang sebenarnya dari kata 'Marhaban Ya Ramadhan'.
Ia menjelaskan bahwa kata 'marhaban' berasal dari kata 'rahaban' yang memili arti sesuatu yang lapang dan luas.
Namun luas di sini dikatakan tidak ada celah sama sekali yang benar-benar tidak terkendala.
"Ada yang cuma luas saja, tapi kotorannya banyak. Tapi kalau cuma luas saja dan ada masalahnya itu disebut wasa'a," ujarnya saat menjelaskan kepada jemaah.
Ustaz Adi menekankan jika marhaban adalah ucapannya saat menyambut Ramadhan, sedangkan tarhib adalah usahanya.
Melansir dari laman Quraishihab Official Website, pengartian kata 'Marhaban Ya Ramadhan' sebagai 'Selamat Datang Ramadhan' juga terlalu sederhana.
Baca juga: 20 Kata-kata Mutiara tentang Motivasi Islam, Cocok untuk Quotes Spesial Ramadhan di Media Sosial
Sebenarnya, kata marhaban diambil dari kara raheb yang artinya luas atau lebar.
Istilah marhaban ini sering digunakan untuk menyambut tamu dnegan hati yang penuh kebahagiaan dan juga kelapangan.
Pada intinya, pemaknaan kata marhaban ialah ucapan yang menilai bahwa Ramadan merupakan tamu besar yang disambut dengan kegembiraan umat Islam.
Hal tersebut selaras dengan arti marhaban dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang ada di kbbi.kemdikbud.go.id.
Marhaban memiliki arti sebagai kata seru untuk menyambut atau menghormati kedatangan tamu.
Marhaban dalam KBBI juga disebut sebagai lagu puji-pujian selamat datang.
Marhaban juga memiliki arti yang sama dengan'ahlan wa sahlan'.
Keduanya memiliki arti selamat datang.
Namun penggunaan dari kata 'marhaban' dan 'ahlan wa sahlan' cukup berbeda.
Mengutip dari laman Tribunnews Makassar, 'hlan wa sahlan' adalah ungkapan selamat datang, yang dicelahnya terdapat kalimat tersirat yaitu, (Anda berada di tengah) keluarga dan (melangkahkan kaki di)dataran rendah yang mudah.