Berita Sragen Terbaru
Proyek Jembatan di Sragen Ini Sudah Mangkrak Tiga Tahun, Begini Kondisinya Sekarang
Pembangunan jembatan penghubung kecamatan Masaran dengan Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen mangkrak selama kurang lebih selama 3 tahun.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pembangunan jembatan penghubung kecamatan Masaran dengan Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen mangkrak selama kurang lebih 3 tahun.
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, pondasi di ujung-ujung jembatan sudah terpasang baik di Desa Pilang, Masaran maupun di Desa Gedongan, Plupuh.
Pembangunan jembatan baru sebatas pondasi tepi saja, yang kemudian mangkrak terkendala pembebasan lahan.
Baca juga: Jadwal Vaksin Booster di Sragen : Senin-Kamis di Sentra Vaksinasi Sukowati
Baca juga: Siap-siap, Situs Kandang Wayang di Jenar Sragen Bakal Jadi Lokasi Wisata Andalan karena Keunikannya
Lokasi jembatan berada di tengah-tengah perkampungan warga.
Jembatan itu disebut-sebut dibangun untuk menggantikan jembatan gantung Jantran, yang berjarak sekitar 550 meter.
Kondisi jembatan gantung Jantran sudah mulai rusak, seperti lantai jembatan yang mulai terkelupas hingga tali penyangga ada yang putus, yang menyebabkan permukaan jembatan menjadi miring.
Kini, jembatan tersebut ditutup total, sehingga bagi warga yang hendak lewat, harus memutar sejauh kurang lebih 8,4 kilometer.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati berkomitmen hingga akhir 2022 pembebasan lahan sudah selesai.
Baca juga: Guru Agama Hindu di Sragen Tinggal Dua Orang, Padahal Punya Tugas Mengajar di Seluruh Sekolahan
"Tahun ini pemda komitmen selesai pembebasan lahan, saya minta bikin time table, kendalanya apa, anggaran tahun ini baru Rp 2 miliar di penetapan (APBD)," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (30/3/2022).
Diketahui, terdapat 50 bidang tanah yang terdampak dari pembangunan jembatan Pilang-Gedongan.
Yang sudah terbayarkan sebanyak 13 bidang, kemudian sudah setuju namun belum dibayarkan terdapat 34 bidang, dan ditambah 3 bidang yang segera akan dibayarkan.
Sisanya, Pemkab Sragen akan kembali mengumpulkan warga yang terdampak dengan menggunakan pendekatan person by person.
Baca juga: Mengenal Gaya Pedalangan Kedung Banteng dari Sragen: Populer Era 1980an, Digemari Dalang Muda
Menurut Yuni, awalnya jembatan tersebut dibangun menggunakan anggaran Pemerintah Provinsi senilai Rp 7 miliar.
Kemudian, karena pembebasan lahan belum selesai, alokasi anggaran tersebut terpakai sebanyak Rp 3 miliar, sedangkan sisanya dikembalikan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.