Setelah Pertamax, Pemerintah Ancang-Ancang Naikkan Harga Elpiji 3 Kg Tahun Ini
Wacana itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Harga BBM nonsubidi Pertamax sudah naik, pemerintah kini bersiap menaikkan sejumlah komoditas pada tahun 2023.
Wacana itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia menyatakan adanya sinyal kenaikan bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertalite dan Premium serta elpiji 3 kg pada tahun ini.
Luhut pun mengungkapkan komoditi yang dipastikan naik tahun ini adalah elpiji 3 kg.
“Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kilo itu (ada kenaikan) bertahap.”
“Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan pemerintah,” ujarnya pada Jumat (1/4/2022) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Motor, Biasa Pertamax Kini Beralih ke Pertalite : Performa Tarikan Turun
Baca juga: Fenomena Harga Pertamax di Klaten Naik Rp 12.500 Per Liter : Tak Ada Antrean, Pertalite Tak Diserbu
Sedangkan terkait alasan pastinya kenaikan harga elpiji 3 kg, Luhut berujar tidak ada perubahan harga sejak tahun 2007.
Sehingga, pemerintah akan menaikkan namun tetap menyubsidi.
“Iya semua akan naik enggak ada yang enggak akan naik. Jadi bertahap kita lakukan.”
“Ada yang disubsidi yang tadi untuk rakyat kecil. Tapi seperti gas 3 kilo ini dari 2007 enggak pernah naik, enggak fair juga,” tuturnya.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Pertamina resmi menaikkan harga Pertamax RON 92 menjadi Rp 12.500 dari yang sebelumnya Rp 9.000 per liter.
Kenaikan harga tersebut berlaku mulai hari ini Jumat (1/4/2022) pada pukul 00.00 WIB untuk daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor/PBBKB 5 persen dari harga sebelumnya Rp 9.000 per liter.
“Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya.”
“Ini pun baru dilakukan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, sejak tahun 2019,” ujar Pjs. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Sh C&T PT, Irto Ginting, Kamis (31/3/2022).
Penyesuaian harga ini, ujar Irto, masih jauh di bawah keekonomiannya atau selisih Rp 3.500, karena sebelumnya Kementerian ESDM menyatakan harga BBM RON 92 seharusnya di level Rp 16.000 per liter.