Berita Karangayar Terbaru
Bisnis Pertashop Putra Bupati Karanganyar Terdampak Harga Pertamax Naik, Penjualan Menurun
Bisnis putra Bupati Karanganyar, Juliyatmono terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pertamax menjadi Rp 12.500.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Bisnis putra Bupati Karanganyar, Juliyatmono terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi pertamax menjadi Rp 12.500.
Seperti diketahui, Ilyas Akbar Almadani memiliki bisnis pertashop Madani Tunggal Abadi Karanganyar.
Ilyas Akbar Almadani mengatakan, hari pertama penjualan pertamax tak semulus biasanya.
Baca juga: Imbas Harga Naik, Penjualan Pertamax Turun 2 Ribu Liter, Warga Sragen Mulai Beralih ke Pertalite
Baca juga: Belum Sehari Pertamax Naik, Pengecer di Sragen Sudah Sambat: Sepi Pembeli
"Harga penjualan Pertamax di Pertashop menurun sekitar 10 hingga 20 persen, rata-rata harian di dua pertashop saya sekitar 900-2000 liter, saat ini turun sekitar 100 sampai 200 liter," kata Ilyas kepada TribunSolo.com, Sabtu (2/4/2022).
Ilyas mengatakan, penurunan penjualan pertamax di Pertashop miliknya terjadi di Cangakan, Karanganyar Kota dan Alastuwo, Kebakkramat.
Namun, penurunan tersebut tidaklah signifikan.
Dia menjelaskan, pengguna pertamax kebanyakan kalangan ekonomi mampu dan birokrat.
Baca juga: Update Harga di Penjual Bensin Eceran Solo : Pertamax Rp 14.000, Pertalite Jadi Rp 10.000 Per Liter
Mereka tetap mempertahankan konsumsi pertamax.
Namun, Ilyas memprediksi, banyak masyarakat bakal beralih ke pertalite karena faktor ekonomi.
"Kenaikan harga BBM bukan sekali dua kali, tetap saja konsumennya ada dan membutuhkan sesuai kemampuannya," ujar Ilyas.
Dia mengungkapkan, meski penjualan menurun, tidak berarti harus berhenti berbisnis.
Baca juga: Cara Baru Dapat Diskon 30 Persen Pertamax : Berlaku Sampai 31 Mei, Kini Tak Ada Kuota Pembeli
Bahkan putra Bupati Karanganyar Juliyatmono ini bakal menambah satu lagi kios pertashop di Karanganyar.
"Saya berharap pemerintah dan Pertamina konsisten menerapkan satu harga BBM, selama pemerintah terus memberikan perannya, pertashop ini mendekatkan layanan Pertamina ke desa-desa," pungkas Ilyas.
Terpisah, Kepala DPRD Karanganyar Bagus Selo mengatakan, kenaikan harga BBM non subsidi tersebut tidak mempengaruhi kesenjangan masyarakat menengah ke bawah.
