Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Siap-siap, Ada Pasar Beras Terbesar di Klaten, Sri Mulyani : Lokasi Delanggu, Jual Semua Jenis Beras

upati Klaten, Sri Mulyani memprogramkan kios di Sub Terminal Delanggu yang bakal disulap jadi pasar beras yang menjual aneka jenis.

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Asep Abdullah
Ilustrasi beras. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Selama ini Kabupaten Klaten terkenal dengan hasil pertaniannya yakni beras.

Namun di Kota Bersinar itu, belum ada pasar khusus yang hanya menjual beras.

Kini, Bupati Klaten, Sri Mulyani memprogramkan kios di Sub Terminal Delanggu yang bakal disulap jadi pasar beras.

Hal tersebut disampaikan selesai acara serah terima surat keputusan perlindungan varietas tanaman Rojolele Srinar dan Srinuk dari Kementerian Pertanian.

"Ke depan kita akan membuat pasar beras, akan menujual semua beras yang dihasilkan oleh petani di Klaten," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (7/4/2022).

Alasan bakal mendirikan pasar beras, karena menjadi salah satu program ke depan sehingga ada kios dan los khusus beras di Klaten.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Klaten sekaligus menerima Surat Keputusan Perlindungan Varietas Tanaman (SK PVT) Rojolele Srinar dan Srinuk di area persawahan Dukuh Ngebong, Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu.

Baca juga: Promo Superindo Terbaru 4-7 April 2022, Berbagai Harga Daging Sampai Beras Diskon Besar

Baca juga: Warga Boyolali Tenang, Pemkab Klaim Punya Stok 35 Ton Beras Selama Puasa: Harga Juga Stabil

Kepala Pusat perlindungan Varietas Tanaman dan Perijinan Pertanian, Erizal Jamal dalam menyebutkan jika varietas yang dikeluarkan Klaten adalah yang pertama di Indonesia.

Demi Pertanian Masa Depan

Pemuda Klaten saat ini tergerak untuk menyelamatkan pertanian di masa depan. 

Mereka membentuk komunitas untuk belajar bersama menjadi petani. 

Gerakan ini dikemas dalam wadah komunitas Petani Muda Klaten.

Baca juga: Nasib Petani di Sukoharjo, Mesin Diesel Pinjaman Satu-satunya untuk Sedot Air, Raib Digondol Maling

Baca juga: Kesejahteraan Petani di Wonogiri Bakal Meningkat, Puluhan Saluran Irigasi Selesai Dibangun

Kelompok ini resmi berdiri pada Agustus 2021 oleh Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten.

Ketua Komunitas Petani Muda Klaten, Afip Amrizal Basri (24) mengaku gagasan membentuk komunitas ini sudah ada sejak tahun 2020.

"Gagasan dibentuk komunitas ini sudah tahun kemarin, namun baru terealisasi Agustus 2021," kata Afip kepada TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).

Afip mengatakan, tujuan komunitas ini dibentuk karena melihat minimnya generasi muda yang konsen dengan pertanian.

Baca juga: Pemdes Sidowayah Klaten Dorong Munculnya Petani Muda dengan Smart Farming: Penghasilan di Atas UMR

Selain itu, dia menuturkan adannya komunitas tersebut dibentuk karena saat ini harga panen murah dibeli tengkulak. 

"Banyak lahan-lahan kritis. Kita perlu membenahi lahan, dan mengajak generasi muda untuk menjadi petani," ucap Afip.

Dia mengatakan, dari komunitas ini, telah menghasilkan produk-produk mulai dari pupuk, anekah jenis beras, olahan pangan, madu hingga tanaman hias.

Ia mengatakan, jumlah anggota dalam komunitas tersebut mencapai 200 anggota.

Sedangkan dia mempunyai target dari komunitas ini dapat melahirkan 1000 petani muda.

"Jumlah Produk masih dalan proses pendataan, anggota sekitar 200 orang," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved