Berita Solo Terbaru
Tiga Jam Orasi di Bundaran Gladak Solo, Aksi Demo Ribuan Mahasiswa Berakhir Damai
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Solo Raya berakhir dengan damai.
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Solo Raya berakhir dengan damai.
Aksi yang diikuti puluhan universitas berlangsung kurang lebih selama tiga jam.
Aksi diawali dengan berkumpulnya ribuan mahasiswa di Ngarsopuro hingga melakukan long march ke Bundaran Gladak.

Baca juga: Tak Jadi Ikut Demo, Gibran Bilang Langsung Tolak 3 Periode ke Presiden Jokowi: Jawaban Tanya Sendiri
Baca juga: Disebut Gimik Mau Ikut Demo Tolak Jokowi 3 Periode, Gibran : Jawab Apa Saja Disalahkan, Ya Sudah
Nyanyian-nyanyian dilantunkan di sepanjang jalan Slamet Riyadi.
Perwakilan mahasiswa dari beberapa universitas melakukan orasi satu-satu di mobil terbuka.
Mereka menyuarakan mengenai minyak goreng yang harganya selangit, Bahan bakar Minyak (BBM) yang harganya juga mulai naik.
Serta menyuarakan untuk mengkaji ulang Undang-undang IKN.
Baca juga: Momen Sejuk, Polisi dan Mahasiswa di Solo Buka Bersama Disela Aksi Demo di Flyover Purwosari
Tiga jam setelah orasi, mahasiswa meninggalkan bundaran gladak dengan tertib.
Bahkan, mereka juga memunguti sampah yang mereka ciptakan.
"Teman-teman, sebelum meninggalkan lokasi kita ambil sampah yang ada di sekitar kita," kata salah satu orator.
Koordinator BEM Solo Raya Widi Adi Nugroho mengatakan aksi Solo Raya Menggugat memang digelar mulai pukul 14.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
"Memang kita rencanakan selesai pukul 5 sore," katanya, kamis (14/4/2022).
Baca juga: Ramai Demo Tolak Presiden Tiga Periode, Gibran: Kalau Ada Demo, Saya Siap Ikut
Widi mengaku, aksi tersebut memang digelar hanya dari internal BEM Solo Raya tanpa diikuti aliansi lain.
"Ya mungkin salah satunya menghindari ada yang menyusupi," ungkapnya.
Menurutnya, ia tidak ingin kejadian di Tugu Kartasura saat omnibuslaw kembali terulang.
"Pertimbangan dari pengalaman kita di tugu Kartasura, waktu omnibuslaw biar tidah Chaos," ungkapnya. (*)