Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Tsamara Amany Ungkap Alasannya Mengundurkan Diri dari PSI, Bantah Pindah Parpol Lain

Tsamara Amany menyatakan alasannya mundur dari PSI adalah atas dasar kepentingan pribadi serta membutuhkan perjalanan baru.

Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNNEWS/GITA IRAWAN
Tsamara Amany mundur dari PSI 

TRIBUNSOLO.COM - Tsamara Amany mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Ia mengumumkan mundur dari keanggotaannya sebagai kader PSI.

Hal ini diungkapnya melalui sebuah unggahan video di akun Instagram dan kanal YouTubenya pada Senin (18/4/2022).

Baca juga: Ketum PSI Giring Ganesha Mundur dari Bursa Capres 2024, Ungkap Pemimpin Ideal, Merasa Belum Layak?

Dalam video yang dibagikan, Tsamara pun mengungkap alasannya mengundurkan diri.

Ia menyatakan alasannya adalah atas dasar kepentingan pribadi serta membutuhkan perjalanan baru.

"Saya merasa, saya membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik. Untuk saat ini, saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalui cara-cara lainnya," terangnya seperti diberitakan di Tribunnews.

Cara-cara lain yang dimaksud Tsamara adalah fokus menyuarakan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan.

Kemudian, Tsamara menegaskan, mundurnya dirinya dari PSI bukan untuk berpindah ke partai politik (parpol) lain.

"Perlu ditegaskan bahwa saya mengundurkan diri dari PSI secara baik-baik tanpa konflik apapun atau perbedaan pandangan," tegasnya.

Profil Tsamara Amany

Tsamara Amany Alatas merupakan politisi muda yang lahir pada 24 Juni 1996.

Dilansir dari Tribunnewswiki via Tribunnews, Tsamara merupakan lulusan Ilmu Komunikasi Universitas Paramadina dan diseslesaikannya pada tahun 2018 dengan predikat magna cumlaude.

Selanjutnya, ia memperoleh beasiswa dari lembaga pemberi beasiswa bagi mahasiswa di Amerika Serikat (AS), Fullbright sekira pada pertengahan tahun 2020 lalu.

Saat ini, Tsamara sedang menempuh pendidikan pasca sarjana di New York University.

Diketahui, sejak remaja, Tsamara memiliki ketertarikan terhadap dunia politik.

Hanya saja belum terpikirkan untuk terjun di dalamnya.

Sosok yang menamatkan pendidikan menengahnya di New Zealand INternational School Jakarta ini mulai aktif menulis pada tahun 2014.

Ia menulis terkait dua sosok yang diidolakan yaitu Presiden Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Tsamara menulis kedua sosok tersebut melalui blog yang dimilikinya.

Tulisan-tulisannya itu pun membuat Tsamara dan beberapa blogger diundang oleh Jokowi ke Istana Negara pada tahun 2015.

Ketertarikan Tsamara terhadap politik pun semakin besar.

Hal tersebut dibuktikan dengan dirinya memulai membaca buku-buku Soekarno seperti Penyambung Lidah Rakyat, Sarinah, dan lain-lain.

Pada saat itu, ia juga bergabung di Komunitas Pendukung Ahok (Kompak) dan menjadi saksi mewakili Kompak dalam sidang Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat persentase maju jalur independen dalam Pilkada.

Kemudian dirinya pun juga berkesempatan magang selama empat bulan di tim Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).

Baca juga: Akun Instagram Giring Lenyap, Jubir PSI Curiga Ada Kaitan dengan Anies Baswedan dan Operasi Cyber

Baca juga: Ditanya Ada Agenda Apa Temui Gibran, Ketum PSI Giring : Kangen, Puji Kerja Gibran yang Belum Setahun

Pengalaman magang itu pun membuat Tsamara semaki mantap ingin menjadi seorang yang memiliki kuasa agar dapat membuat sebuah kebijakan yang bermanfaat.

Sebelum masuk ke dunia politik, ia pun sempat skeptis terhadap parpol namun akhirnya Tsamara menyadari untuk menjadi pejabat jalur yang masuk akal ke dalam parpol.

Singkat cerita, lantaran sering berdebat dengan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, Tsamara pun ditawari untuk bergabung ke PSI.

Tsamara pun mengiyakan dan bergabung sebagai ketua DPP bidang eksternal.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved