Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Benarkah Rajin Hapus E-mail Bisa Bantu Menyelamatkan Bumi? Ini Faktanya

Menghapus e-mail memang bisa menjadi salah upaya membantu menyelamatkan lingkungan, namun tidak cukup signifikan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
grafis tribunnews.com
Ilustrasi Akun Gmail 

TRIBUNSOLO.COM - Informasi tentang menghapus e-mail bisa bantu menyelamatkan Bumi belakangan ramai jadi perbincangan.

Dilansir dari Kompas.com, tampaknya isu ini kembali muncul dari Twitter, bebarengan dengan tagar #LetTheEarthBreath yang bercokol di topik teratas (trending topic) Twitter beberapa hari lalu.

Bahkan, beberapa warganet membagikan tips upaya nyata untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan, salah satunya adalah dengan menghapus tumpukan e-mail yang tidak penting.

Baca juga: Viral Video Istri Diduga Selingkuh saat Suami Salat Tarawih, Kasatpol PP Akhirnya Buka Suara

Benarkan menghapus e-mail bisa membantu menyelamatkan bumi?

Informasi menghapus e-mail yang bisa bantu selamatkan lingkungan, berkaitan dengan sampah digital atau digital waste.

Sampah digital merupakan istilah baru yang menggambarkan bagaimana pengelolaan data digital yang buruk, bisa berdampak pada lingkungan.

Sehingga sampah digital bisa diartikan sebagai aktivitas pemborosan data serta efek jangka panjang yang timbul dari penyimpanan informasi dalam format digital dengan ukuran sangat besar, baik informasi data mentah, data yang sudah diproses, data yang tidak digunakan, maupun data yang sedang digunakan.

E-mail tidak penting yang menumpuk menjadi salah satu contoh sampah digital.

Melansir Revolutionized via Kompas.com, pada tahun 2016, rata-rata sektor bisnis menyimpan 347,56 TB data, berdasarkan penelitian dari HubSpot.

Jumlah itu, konon bisa menghasilkan 700 ton karbondioksida setiap tahunnya.

Sebab, untuk menyimpan jutaan e-mail yang dikirimkan dan diterima, dibutuhkan server yang cukup besar untuk menampung miliaran e-mail. Server itu sendiri beroperasi menggunakan listrik yang cukup besar.

Semakin banyak server yang dibutuhkan, maka konsumsi daya listrik yang digunakan semakin besar pula.

Diketahui, saat ini, masih banyak negara yang mengandalkan sumber energi tak terbarukan, seperti batu bara untuk menyediakan listrik.

Padahal, emisi karbon yang dihasilkan dari sumber energi tersebut, memperburuk kerusakan lingkungan.

Semakin banyak server berukuran besar yang dibuat, semakin banyak pula listrik yang dibutuhkan, maka emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil pada pembankit listrik, akan semakin banyak.

Baca juga: Viral Lord Rangga Terima Tantangan Laga Tinju Melawan Vicky Prasetyo, Raffi Ahmad Jadi Promotor

Dengan menghapus e-mail tidak penting yang menumpuk, maka 'beban' server akan berkurang dan konsumsi daya untuk menampung e-mail dan data digital lain pun, secara tidak langsungg ikut berkurang.

Intinya, menghapus e-mail memang bisa menjadi salah upaya membantu menyelamatkan lingkungan.

Akan tetapi dampaknya tidak cukup signifikan, jika hanya sekadar menghapus e-mail.

(*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved