Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Bupati Juliyatmono Bebaskan Objek Wisata Karanganyar Buka saat Lebaran, Tetap Patuhi Prokes 

Angin segar bagi para pengelola objek wisata di Karanganyar. Sebab, Bupati Karanganyar Juliyatmono membebaskan objek wisata buka selama libur lebaran.

TribunSolo.com/Ryantono Puji
Bupati Karanganyar, Juliyatmono menggunakan mobil dinas barunya berjenis Jeep Wrangler Rubicon seharga Rp 2,1 miliar saat acara kedinasan di kantor DPRD Karanganyar, Kamis (26/12/2019). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Angin segar bagi para pengelola objek wisata di Karanganyar

Sebab, Bupati Karanganyar Juliyatmono membebaskan objek wisata buka selama libur lebaran. 

Namun, tetap ada beberapa hal yang harus dipatuhi.

Baca juga: Wisata di Karanganyar Bebas Buka saat Lebaran, Bupati Juliyatmono : Tapi Jangan Euforia Berlebihan

Bupati Karanganyar Juliyatmono menegaskan, pengelola wisata jangan sampai mengabaikan protokol kesehatan.

"Tapi pengelola wisata jangan euforia berlebihan, terapkan protokol kesehatan,"ucap Juliyatmono kepada TribunSolo.com, Sabtu (23/4/2022).

Juliyatmono mengatakan saat ini pemerintah telah memberikan kelonggaran, salah satunya tidak adanya penyekatan arus mudik.

Dia meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan saat mudik lebaran mendatang.

"Tetap patuhi protokol kesehatan meskipun ada kelonggaran, berlebaranlah dengan sehat,"ujar Juliyatmono.

Baca juga: Harus Kerja Saat Lebaran, Ternyata Segini Honor Lembur Pekerja Kuliner di Karanganyar

Baca juga: Ratusan Personel Karanganyar Disebar Selama Lebaran : Jaga Pos Mudik & Bikin Tim Ganjal di Tanjakan

Sementara itu, sebanyak 756 personel gabungan disebar di wilayah Kabupaten Karanganyar selama libur Lebaran.

Kapolres Karanganyar, AKBP Danang Kuswoyo menyampaikan 765 personel itu gabungan polisi, TNI, Satpol PP, Dishub hingga Dinkes.

Mereka di empat pos exit tol, satu pos terpadu di Alun-alun Karanganyar, lalu ada pos pengaman dan pelayanan di jalur wisata, seperti Cemoro Kandang, Karangpandan, dan Tawangmangu.

"Ada delapan pos yang akan dijaga petugas," terang dia kepada TribunSolo.com saat pada apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2022 di Alun-alun Kabupaten Karanganyar, Jum'at (22/4/2022).

Danang mengatakan dalam 4 pos di exit tol nantinya akan berjarak 13 kilometer.

Selain itu, dibanding 2021, jumlah personel yang dilibatkan lebih banyak dibanding tahun 2021, yaitu 347 personel di tahun 2021.

"Saat kita melaksanakan patroli selama 24 jam,pos pengamanan, pos pelayanan, dan pos terpadu, selain itu, tahun ini tidak ada penyekatan seperti tahun sebelumnya," ucap Danang.

Sementara itu, terkait pengamanan di objek wisata, nantinya pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas di pos-pos bayangan.

Terkait tempat wisata yang miliki tanjakan curam, pihaknya siapkan tin reaksi cepat untuk antisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Baca juga: Kagetnya Gusti Moeng & Eddy Wirabhumi Lihat Benteng Keraton Solo Dibongkar : Ini Pelanggaran Berat

Baca juga: Syarat Mudik Lebaran dengan Kendaraan Pribadi: Wajib Mengisi e-HAC di Aplikasi PeduliLindungi

"Potensi Lakalantas karena blankspot sudah dipasang rambu-rambu, kemudian terkait untuk Colomadu, Karanganyar dan Matesih, terutama di Candi Cetho, kami berkoordinasi dengan relawan," tutur Danang.

“Kami juga siapkan petugas di jalur tanjakan dengan melibatkan relawan,” imbuh Danang.

Dia menuturkan, ada sejumlah titik tanjakan di jalur wisata Gunung Lawu.

Beberapa titik tanjakan Karanganyar yang patut diwaspadai, seperti tanjakan objek wisata Candi Cetho dan Candi Sukuh.

Titik ini ini rawan kecelakaan lalu lintas sehingga polisi menyiapkan personel di lokasi tersebut.

“Secara geografis Karanganyar banyak perbukitan sehingga membahayakan bagi pengguna jalan yang tidak hafal medan,” jelas Danang.

Dia menuturkan, beberapa titik tanjakan itu, sering mengakibatkan kendaraan terutama dari luar Karanganyar tidak kuat menahan tanjakan yang curam tersebut.

Hal ini menjadi berbahaya karena sering jadi penyebab kecelakaan lalu lintas ataupun biang kemacetan.

"Tim khusus ganjal ban ini diharapkan dapat memperlancar arus mudik dan kunjungan wisata ke Karanganyar, sekaligus membuat pengguna jalan merasa aman dan nyaman," jelas dia.

Soal Halal Bihalal

Presiden Joko Widodo mengimbau pelaksanaan halal bihalal Idul Fitri tahun ini digelar tanpa kegiatan makan dan minum.

Menanggapi kebijakan pemerintah pusat, Bupati Karanganyar Juliyatmono menyerahkan kegiatan tersebut kepada masyarakat.

"Itu terserah yang menyelenggarakan halal bihalal (masyarakat)," kata Juliyatmono kepada TribunSolo.com, Rabu (20/4/2022) malam.

Juliyatmono menuturkan kegiatan halal bihalal merupakan bentuk silahturahmi saat Idul Fitri.

Menurutnya, silahturahmi pada saat ini sudah mengedepankan kesehatan masyarakat.

"Jika sudah terjaga, terasa dan terlindungi serta sehat, ya udah dijalani, karena pada prinsipnya silaturahmi itu juga mempertimbangkan kesehatan," kata Juliyatmono.

Baca juga: Presiden Minta Halal Bihalal Tak Pakai Makan Minum, Hotel dan Restoran di Solo Akui Bisa Terdampak

Baca juga: Lagi-lagi Gibran Ingatkan Mobil Dinas Dilarang untuk Mudik : Jangan Ganti Plat, Ditinggal Semuanya!

Kata Warga Solo

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau pelaksanaan halal bi halal pada Hari Raya Idul Fitri 2022 tidak disertai makan dan minum.

Padahal selama ini hotel dan restoran menjadi salah satu tempat yang banyak diminati untuk lokasi halal bihalal.

Baca juga: Sudah Dilonggarkan, Tak Ada Penyekatan saat Mudik Lebaran di Kota Solo

Mengenai aturan tersebut, Pejabat Humas Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Solo, Sisto A Sreshtho mengakui, adanya pembatasan tentu akan punya dampak.

"Kalau ditanya apakah berdampak, pastinya iya, tapi ya mudah-mudahan tidak besar dampaknya," kata Sisto kepada TribunSolo.com, Rabu (20/4/2022).

Ia menjelaskan, selama dua tahun terakhir memang tidak ada halal bihalal di hotel. 

Padahal, sebelum pandemi hotel sangat laris manis digunakan lokasi halal bihalal.

Meski demikian, Sistho mengaku belum mengetahui anjuran tidak makan dan minum saat halal bihalal tersebut. 

"Saya baru mendengar, karena kemarin pertemuan dengan kawan-kawan belum pernah dibahas ini. Ini saya harus cross check kembali aturan tersebut," kata Sisto.

Menurutnya, pada dasarnya PHRI mengikuti aturan yang telah diketok oleh pemerintah. 

Seandainya aturan tersebut bakal dilakukan, pihaknya baru akan merapatkan dengan PHRI. 

"Kami menyarankan para anggota mengikutinya. Namun disikapi dengan kalau ada makanan dan minuman dengan box, kalau tidak dibawa pulang. Namun saya belum dapat komentari banyak mengani hal itu," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved