Berita Solo Terbaru

Kisah Gibran Putuskan Terjun ke Politik : Minta Restu, Jokowi Berpesan Agar Bermanfaat untuk Rakyat

Gibran Rakabuming Raka menceritakan jalan hidupnya, kenapa dari pengusaha kemudian banting stir ke politik mengukuti jejak ayahandanya.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Biro Pers Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama putranya Gibran Rakabuming Raka. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gibran Rakabuming Raka menceritakan jalan hidupnya.

Bak buah jatuh tak jauh dari pohonnya, begitu pula jalan Gibran Rakabuming Raka.

Sukses sebagai pengusaha, dia banting setir masuk dunia politik.

Jejaknya mengingatkan pada sang ayah yakni Presiden Joko Widodo.

Saat berhasil menjadi orang nomor satu di Kota Solo, Gibran tak menampik mendapat pesan dari Jokowi.

Termasuk wejangan untuk tak berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengingat banyaknya kepala daerah yang jatuh dalam pusaran korupsi.

"Ya banyaklah, salah satunya itu juga (terkait KPK), pokoknya kita kerja agar bisa bermanfaat untuk rakyat. Itu aja intinya," kata Gibran saat diwawancara khusus oleh Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Febby Mahendra Putra, Kamis (12/5/2022).

Gibran juga mengakui bahwa sebelum benar-benar terjun di politik sebagai kader banteng, dirinya meminta izin dan restu kepada Jokowi dan Iriana.

"Oh iya pasti, sebagai anak pasti minta masukan dan izin sama orang tua," katanya.

Baca juga: Gibran Beberkan 10 Titik Prioritas Pembangunan Solo : Masjid Sheikh Zayed hingga Rel Layang Joglo

Baca juga: Mider Projo Keliling Solo Pakai Sepeda Bersama Gibran dan Kader PDIP, FX Rudy : Konsolidasi Partai

Tatkala itu, Gibran mengatakan tak ada reaksi apa-apa dari sang ayah ketika dia maju sebagai calon wali kota Solo.

Jokowi hanya meminta Gibran mengikuti proses dari A sampai Z dan menegaskan tak ada jalan pintas.

"Sekali lagi saya kan dipilih oleh warga, bukan ditunjuk, atau tiba-tiba jadi. Warga kan juga tidak dipaksa memilih atau mencoblos saya," katanya.

"Kita kan melalui proses dari A sampai Z. Ketika saya maju, saya kan juga bisa kalah, belum tentu menang. Yang menentukan menang kalah kan warga," tambah dia.

"Warga suka nggak sama saya, kan tergantung warga dan tidak bisa dikondisikan. Saya kan tidak ditunjuk hei kamu saja yang jadi walikota, kan nggak gitu. Semua berproses," pungkas Gibran.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved