Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Cara Memilih Uang Kripto yang Prospektif, Pahami Sirkulasi Token yang Hendak ICO Maupun IEO

Beberapa dari Anda mungkin kini sedang mempersiapkan investasi pada koin kripto maupun saham.

kompas.com
Ilustrasi aktivitas investasi 

Hal ini guna menghindari keputusan yang berdasarkan Fear Of Missing Out (FOMO) meningat segala macam risiko ditanggung oleh pembeli. 

“Bisa mulai dari melihat whitepaper serta susunan anggota tim pengembangnya. Kemudian komitmen dari developer aset sehingga akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu, dan yang paling penting adalah legalitasnya,” imbuh Duwi. 

Sementara ketika disinggung adakah rencana ICO ataupun IEO di masing-masing exchange, Gabriel menyebut baru-baru ini Triv telah me-listing dua koin baru, yakni Near Protocol (NEAR) dan Kusama (KSM). ia menilai, keduanya secara fundamental memang cukup bagus serta punya potensi baik dari sisi demand maupun prospek ke depan.

Sedangkan Duwi mengaku Indonesia Digital Exchange juga ada punya rencana untuk menambah aset di exchangenya. Pasalnya hal tersebut juga akan memberikan opsi tambahan kepada member untuk membeli beberapa aset yang sedang booming.

“Tapi tentunya kami pun harus melihat dari sisi regulasi,agar tidak menyalahi regulasi yang berlaku,” tutup Duwi.

Adapun, saat ini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) hanya mengizinkan 229 aset kripto yang legal ditransaksikan di Indonesia.

Baca juga: Viral Kepala Sekolah Nikahi Mantan Muridnya, Beri Mahar dan Seserahan Fantastis: Saham hingga iPhone

Lalu, bagaimana tips memilih koin kripto agar tidak tertipu?

Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Lusiana Darmawan mengatakan bahwa ada 7 tips cara memilih uang kripto yang baik dan aman agar tidak tertipu.

Berikut rinciannya:

1. Pilih aset kripto yang legal, terdaftar di Bappebti.

2. Beli aset kripto melalui Pedagang Aset Kripto yang terdaftar dan diawasi Bappebti.

3. Pelajari perusahaan yang menjual aset kripto.

4. Pahami tata cara bertransaksi, biaya yang timbul, risiko.

5. Gunakan dana yang idle.

6. Cari tahu melalui artikel di internet, berita positif/negatif terkait aset kripto yang hendak dipilih.

7. Pilih aset kripto yang aktif diperjualbelikan, bukan hanya sekadar membeli apa yang lagi hype.

"Dana idle yang dimaksud adalah dana nganggur/dingin yang masih tersedia, setelah pemasukan kita alokasikan untuk kebutuhan hidup, investasi, bayar kewajiban, dan lainnya," ujar Lusiana saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/2/2022).

(Kompas.com/Kontan)

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved