Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Ribut Dua Tetangga di Tasikmadu : Dipicu Status WA nan Menyakitkan, Sekeluarga Tutup Jalan Tetangga

Gara-gara satu status WhatsApp yang dianggap menyakitkan, terjadi konflik antar 2 tetangga yang berujung penutupan jalan di Tasikmadu.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Kondisi rumah warga Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar sudah dibuka setelah ditutup atau disegel menggunakan seng oleh warga lainnya, Senin (30/5/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Tetangga kok gitu.

Ya, hubungan antar tetangga terkadang bis amemunculkan kisah konflik yang membuat orang geleng-geleng kepala.

Baca juga: Berkat Jepretan Foto Tetangga, Aksi Maling di Sukoharjo Terhenti, Sempat Jadi Bulan-bulanan Warga

Apa yang terjadi di Dusun Jetis, Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu ini, salah satunya.

Gara-gara satu status WhatsApp yang dianggap menyakitkan, terjadi konflik antar 2 tetangga yang berujung penutupan jalan.

 Ketua RW setempat, Lalu Alun Sagoro, menceritakan peristiwa itu kepada TribunSolo.com.

Konflik perselisihan ini terjadi antara dua keluarga, yakni keluarga DP dan EW. 

Pemicunya, adalah hilangnya ponsel anak DP.

Keluarga DP kemudian bertanya ke orang pintar alias dukun.

Dari sana, mereka diyakinkan oleh si dukun, bila ponsel itu dicuri oleh 'orang di depan rumah'.

DP, kemudian menyindir lewat status WA, bila ponsel yang hilang itu dicuri oleh tetangga depan rumah.

EW yang rumahnya berada di depan rumah DP, merasa tersindir membaca status itu.

"Bikin status di grup kalau detailnya gimana saya juga kurang tahu, intinya menuduh depan rumahnya mencuri HP dan saya akan penjarakan kalau bisa saya doakan tertabrak truk," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (30/5/2022).

Keluarga EW kemudian mendatangi DP untuk meluruskan masalah, sekaligus menuntut DP minta maaf soal tuduhan itu.

Nah, menurut EW, DP menolak minta maaf.

Emosi, keluarga EW kemudian menyegel jalan di depan rumah DP.

Pintu keluar rumah DP ditutup menggunakan seng dan bambu.

Mereka melarang DP melewati jalan tersebut.

Sehari-hari, untuk keluar masuk rumah, DP memang harus melewati jalan yang berada di tanah milik keluarga EW.

"Saumpama hari Sabtu itu dia (DP) cukup meminta maaf mengakui kesalahannya, sebenarnya masalahnya sudah selesai," singkatnya. 

Tokoh masyarakat setempat, disaksikan perwakilan Polsek Tasikmadu dan Koramil Tasikmadu kemudian melakukan mediasi. 

Masalah itu pun akhirnya berakhir damai.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Tasikmadu, AKP Sulistyo Tri Gunanto membenarkan jika permasalahan tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan. 

"Sudah selesai, malam itu langsung selesai," terang AKP Sulistyo, Senin (30/5/2022). (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved