Berita Solo Terbaru
Potensi Pendapatan Retribusi Solo Sebesar Rp 9 M Hilang, Dampak Ratusan Reklame Tak Berizin
Anggota DPRD Solo Ginda Ferachtriawan menyoroti hilangnya potensi pendapatan retribusi Pemerintah Kota Solo senilai Rp 9 miliar.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Anggota DPRD Solo Ginda Ferachtriawan menyoroti hilangnya potensi pendapatan retribusi Pemerintah Kota Solo senilai Rp 9 miliar pada tahun ini akibat ratusan reklame tak berizin.
Hal ini dikatakannya usai menilik web Sistem Informasi Reklame (Sipolar) oleh Dinas Pelayanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Solo yang belum lama diluncurkan.
Dari Sipolar, Ginda mendapati ada 178 reklame dari 624 yang tidak berizin di Kota Solo.
Baca juga: Reaksi Gibran Tahu Ratusan Reklame di Kota Solo Tak Bayar Retribusi : Cari dan Tagih Semua!
Baca juga: Cara Mengurus Izin Reklame, Mulai dari Syarat Pengajuan hingga Prosedur Pembayaran
"Itu berarti ada 28,5 persen reklame yang tidak berizin. Saya rasa itu angka yang cukup besar dan dapat menghilangkan potensi pendapatan dari retribusi yaitu sebesar Rp9 miliar di tahun ini," kata Ginda, kepada TribunSolo.com, Selasa (31/5/2022).
Politikus PDI Perjuangan itu sebenarnya mengapresiasi aplikasi berbasis web Sipolar untuk pemasangan dan pengurusan reklame.
Sebab semangatnya adalah untuk transparansi dan agar masyarakat mengetahui dan bisa ikut memantau.
Baca juga: Misteri Baliho Siluman di Kota Solo : Ratusan Reklame Iklan Ternyata Tak Bayar Retribusi ke Negara
Hanya saja, ada beberapa problem yang harus diperbaiki karena Sipolar ini hanya bisa menunjukkan aspek izin dan retribusinya.
"Padahal ada reklame yang tidak berizin tapi sudah membayar pajaknya, sehingga menjadi tidak nyambung dengan data pajaknya," kata Ginda.
"Sebaiknya data sipolar dapat di-link dengan data pajak reklame, jadi datanya menjadi lebih mudah untuk dipahami," tambahnya.
Selain itu, anggota Komisi VI DPRD Solo itu menyarankan pentingnya terus update data reklame dalam Sipolar.
Dia mendapati di beberapa lokasi tercantum hanya ada satu reklame dalam Sipolar. Namun kenyataan di lapangan ada lebih dari satu reklame.
"Jangan sampai data yang disajikan secara transparan justru malah berkesan menutupi reklame yang sesungguhnya ada. Khusus terhadap 178 reklame yang tidak berizin, mohon untuk dapat segera ditindak lanjuti dengan tindakan yang tegas," pungkasnya.
Gibran Minta Reklame Tak Berizin Segera Ditagih Retribusinya
Cerita Gibran : 19 Januari Siap Nyagub 2024, Kini Atraksi dengan Elang Bondol, Siap di DKI Jakarta? |
![]() |
---|
Bisa Jinakkan Elang Bondol saat Membuka Solo Safari, Gibran : Tak Ada Hubungan dengan Politik |
![]() |
---|
Ternyata Gibran yang Usulkan Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo : Sudah Bertemu,Tapi Masih Ditolak |
![]() |
---|
Cara Gibran Promosi Bombin Solo Safari : Mobil Dipasangi Stiker Satwa dan Pasang Baliho di Kota Lain |
![]() |
---|
Gadis Asal Karanganyar Diselamatkan Warga : Mau Loncat ke Sungai Bengawan Solo, Gegara Masalah Cinta |
![]() |
---|