Hari Lahir Pancasila
Mengenang Soekarno sebagai Pencetus Ide Pancasila, Intip Kuliner Khas Solo Favorit Presiden Pertama
Bicara tentang Soekarno, tak lepas dari sisi kesederhanaannya soal selera kuliner. Ia punya daftar kuliner favorit ketika berkunjung ke Solo.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Nasi Liwet Yu Sani cabang pertama ada di Jalan Jalan Veteran Nomor 90-191, Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Cabang keduanya di Jalan Ir. Soekarno Nomor 8, Dusun II, Langenharjo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.
Nasi Liwet Yu Sani selalu ramai dikunjungi pembeli. Pasalnya, nasi liwet di sini terkenal enak dan murah harganya.

Untuk satu porsi nasi liwet komplet diberi harga kira-kira Rp 12.000-an.
Tersedia juga aneka lauk pelengkap dengan harga terjangkau dan rasa yang enak.
Bagi yang ingin mencoba, bisa datang pukul 17.00 sampai 23.00 WIB.
Sedangkan cabuk rambak, makanan khas Solo lainnya kesukaan Soekarno, bisa dijumpai di Pasar Gede Pasar Gede Hardjonagoro.
Cabuk rambak adalah kuliner khas Solo yang kini mulai jarang ditemukan, bahkan di Kota Solo sekalipun.
Hal ini disampaikan oleh Ratmi, satu di antara penjual cabuk rambak saat ditemui di kios jualannya, di Pasar Gede Hardjonagoro.
Sambil menyajikan cabuk rambak, Ratmi mengatakan bahwa makanan ini mulai jarang ditemukan.

Menurutnya, dulu beberapa penjual masih sering berkeliling untuk menjajakan kuliner ini, namun kini hal tersebut tampaknya sudah semakin jarang.
"Dulu sering ada yang keliling jualan (cabuk rambak), tapi mungkin sekarang jarang ya," ujar Ratmi.
"Mungkin sekarang penjualnya sudah pada tua, jadi enggak jualan lagi, atau milih jualan di pasar."
Meskipun Ratmi menyebut cabuk rambak kini sudah mulai langka, namun makanan ini masih bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional di daerah Solo, termasuk di Pasar Gede.
Cabuk rambak dibuat dari gendar yang kemudian disiram saus wijen yang khas kemudian ditambah rambak (atau orang Solo sering menyebutnya karak) sebagai pelengkap.