Berita Klaten Terbaru
Kisah Toko Roti Muntjul, Toko Legendaris di Klaten : Sudah 71 Tahun Berdiri, Masih Pakai Oven Kayu
Siapa warga Klaten yang tidak mengenal Toko Roti Munjtul, berdiri dari tahun 1951.
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Siapa warga Klaten yang tidak mengenal Toko Roti Munjtul, berdiri dari tahun 1951.
Toko roti ini sejak dahulu tak pernah berpindah tempat dari awal didirikan yaitu di Jalan Pemuda, lokasinya tepatnya ada di kiri jalan sebelum simpang lima matahari.
Cerita berawal dari Sang Kakek memutuskan membuat roti pada tahun 1950, karena pada tahun tersebut berusaha membuat toko roti yang pertama di Klaten.
Munjtul terpilih menjadi nama toko karena dianggap sebagai kemunculan toko roti pertama di Klaten.
Mulai produksi perdana di tahun 1950, namun secara resmi memperoleh ijin di tahun 1951.
Mady Herman T (51) merupakan anak menantu, suami dari Sigit Purnomo anak kandung dari sang pemilik Toko Roti Munjtul.
"Dulu pekerja yang bantu membuat roti, asalnya dari Kecamatan Karanganom karena yang dulu bantu ayah untuk bikin roti ya temen-temennya dari Karanganom," jelasnya.
Sepengetahuan Mady, ayahnya belajar secara otodidak.
Tidak hanya cara membuat kue, tapi juga membuat ovennya dengan batu bata.
Baca juga: Jikustik Manggung di Klaten, Lepas Rindu Bersama Ratusan Penggemar: Ada Duet Langsung di Panggung
Baca juga: Uniknya Soto Kering Khas Klaten, Disajikan Tanpa Kuah: Rasanya Manis dan Gurih Bikin Ketagihan
"Sampai sekarang, ovennya masih bisa kita pakai. Bahan bakar ovennya masih tradisional, menggunakan kayu bakar," ungkapnya.
Selepas SMA semua di didik untuk bisa membuat roti. Namun sejak SMP sudah dimulai diajari cara membungkus roti, yang sampai sekarang masih dipertahankan khusus untuk roti semir.
"Waktu itu kita punya banyak bakul yang ambil roti dari tempat kita, karena enggak ada yang lain," kata Mady.
"Sampai roti santan itu disebut roti munjtul, karena orang tahunya yang buat roti ya cuma muntjul," jelasnya.
Mady menceritakan bahwa nama roti jaman dahulu, diberi nama dengan nama yang mudah diingat.