Khilafatul Muslimin di Solo
Kesaksian Warga di Sekitar Kantor Khilafatul Muslimin di Solo: Biasa, Tidak Ada yang Mencurigakan
Warga di RT 1/IX Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo tak begitu menghiraukan keberadaan plakat Khilafatul Muslimin.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Warga di RT 1/IX Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Kota Solo tak begitu menghiraukan keberadaan plakat Khilafatul Muslimin di salah satu rumah warganya.
Menurut Ibu Ketua RT setempat Nanik, rumah yang terdapat plakat Khilafatul Muslimin, merupakan rumah milik warganya, yang sudah lama tinggal disitu.
Rumah itu dihuni warga yang akrab disapa Jemblong, bersama keluarganya, yang terdiri dari istri dan 5 anaknya.
Baca juga: Penampakan Kantor Khilafatul Muslimin di Solo: Gunakan Rumah Pribadi
Baca juga: BREAKING NEWS: Kantor Khilafatul Muslimin Ditemukan di Solo, Letaknya di Belakang Kantor DPRD Solo
"Itu rumah orang tuanya, lalu diwariskan ke anaknya," katanya, Rabu (8/6/2022).
Nanik tak mengetahui pasti kapan plakat itu terpasang.
Namun, plakat bertuliskan Khilafatul Muslimin itu sudah cukup lama terpasang.
Meski sudah cukup lama terpasang, warga tak pernah mendapati adanya aktivitas yang mencurigakan disana.
"Itu kan rumah tempat tinggal. Tidak pernah ada kegiatan disana. Saya juga tidak mendapatkan laporan dari samping-sampingnya," ujarnya.
Pemilik rumah hanya sekali saja meminta izin menggelar pengajian.
Menurut Nanik, kegiatan itu dilakukan sekira seminggu yang lalu.
Baca juga: Sosok Abdul Qadir Hasan Baraja, Pimpinan Khilafatul Muslimin yang Ditangkap Polisi
"Dia izinnya mau menggelar pengajian jam 20.00 WIB. Biasanya pengajiankan banyak orang, ada soundnya, ada tendanya, tapi itu tidak," ucapnya.
"Saya juga tidak tau, (pengajiannya) jadi apa enggak," tambahnya.
Nanik mengaku, sejak adanya penangkapan pimpinan kelompok Khilafatul Muslimin, Abdul Qadir Baraja pada Selasa (7/6/2022) lalu, pihaknya belum didatangi pihak kepolisian.
Diketahui, pemilik rumah berprofesi sebagai penjual tahu keliling. (*)