Berita Solo Terbaru
Kader Gaungkan Mosi Tidak Percaya Ke Ketua DPD Golkar Solo RM Koes Rahardjo, Ini Alasan Dibaliknya
Kader Partai Golkar Kota Solo menyuarakan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPD Golkar Solo, RM Koes Rahardjo. Apa alasan dibaliknya?
Penulis: Tara Wahyu Nor Vitriani | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kader Partai Golkar Kota Solo menyuarakan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPD Golkar Solo, RM Koes Rahardjo.
Mereka yang tergabung dalam Forum Peduli Partai Golkar Surakarta (FP2GS) menilai kepemimpinan DPD Golkar saat ini rapuh dan membuat kader terpecah belah.
Sejumlah tokoh tampak hadir, baik dari jajaran pengurus DPD maupun anggota DPRD Solo, untuk menyampaikan pernyataan sikapnya.
Baca juga: Juliyatmono Minta Ketua DPD Golkar Sragen dan Wonogiri Maju Cabup di Pilkada 2024
Baca juga: Guru Sragen Balikin Gaji Rp 160 Juta & Tak Ada Pensiunan, DPRD F-Golkar : Aneh, Siap Carikan Lawyer
Antara lain Taufiqurrahman, Bandung Joko Suryono, dan Lukas Suryantoro.
"Kami mendesak DPD Golkar Jawa Tengah untuk segera melengserkan Koes Rahardjo dari jabatan Ketua DPD Golkar Solo," kata Ketua Harian DPD Golkar Solo, Bandung Joko Suryono, Senin (13/5/2022) malam.
Menurutnya, dengan pergantian ketua DPD Golkar Kota Solo, partai berlambang pohon beringin itu bakal mampu meraih tujuh kursi di DPRD Solo atau bertambah empat kursi dari perolehan Golkar saat ini.
Serta memenangkan Airlangga Hartarto dalam Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
"Kami siap berjuang dan berkomitmen untuk meraih minimal tujuh kursi DPRD Surakarta dan siap menyukseskan Bapak Airlangga Hartarto menjadi Presiden Republik Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Golkar Karanganyar Dorong Juliyatmono Maju Jadi DPR RI di Pemilu 2024, Target 150 Ribu Suara
Baca juga: PAN, Golkar, dan PPP Berkoalisi Sambut Pemilu 2024, Siapakah Capres 2024 yang Bakal Diusung?
Dirinya menjelaskan, bahwa 'Mosi Tidak Percaya RM Koes Rahardjo' ini sudah disampaikan kepada DPD Golkar Jawa Tengah empat bulan yang lalu.
Namun, hingga saat ini DPD Golkar Jawa Tengah belum memberikan jawaban.
Bandung Joko membeberkan sikap kader ini merupakan buntut dari sikap Koes Rahardjo yang dianggap arogan.
"Ini adalah ekspresi dari endapan ketidakpuasan terhadap kepemimpinan RM Koes Rahardjo yang otoriter, arogan dan tidak visioner," jelasnya.
"Puncaknya ketika Koes Rahardjo memanggil tiga anggota Fraksi Golkar untuk memenuhi kepentingan pribadi dengan cara arogan bahkan mengintimidasi anggota Fraksi Golkar yang tidak mau memenuhi kemauannya untuk keluar dari Golkar dan tidak akan dicalonkan lagi di Pemilu mendatang," lanjutnya.
Atas kejadian itu, Kader Golkar menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak baik bagi demokrasi di tubuh Partai Golkar Solo. Bahkan mengancam eksistensi Golkar.
Forum Peduli Partai Golkar Surakarta (FP2GS) pun mengusulkan nama pengganti Koes Rahardjo yakni Henry Indraguna.
"Beliau tidak diragukan lagi. Selain sebagai pengurus DPP Golkar dan Ketua PPK Kosgoro, beliau saat ini juga sebagai Anggota Dewan Pakar DPP Golkar," pungkasnya.
(*)