Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kualifikasi Piala Asia 2023

Dibantai 7-0, Pelatih Nepal Ternyata Sudah Pesimis Jelang Lawan Timnas Indonesia : Tidak Ada Harapan

Sudah kalah dua kali jelang lawan Timnas Indonesia, pelatih Nepal Abdullah Al-Mutairi ternyata sudah mengangkat bendera putih tanda menyerah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
PSSI
Para pemain timnas Indonesia saat melakukan selebrasi setelah mencetak gol kedua ke gawang Kuwait dalam laga Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 yang bergulir di Jaber Al-Ahmad International Stadium, Kuwait City, pada Rabu (8/6/2022). 

TRIBUNSOLO.COM - Timnas Indonesia dipastikan lolos ke Piala Asia 2023 setelah mengandaskan Nepal lewat tujuh gol tanpa balas.

Ternyata, sebelum dikalahkan Indonesia, pelatih Nepal Abdullah Al-Mutairi sudah melayangkan pesimistis.

Seperti diketahui, Timnas Nepal takluk dari Kuwait pada matchday kedua Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023.

Berlaga di Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad, Sabtu (11/6/2022), Nepal menyerah dengan skor 1-4.

Sementara itu, pada laga pertama, Nepal takluk dari pemuncak klasemen Yordania dengan skor 0-2.

Baca juga: Timnas Indonesia Vs Nepal: Garuda Menang Telak 7-0, Akhirnya Lolos ke Piala Asia 2023

Baca juga: Laga Hidup Mati Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Siapkan Taktik Khusus bagi Garuda untuk Lawan Nepal

Sudah kalah dua kali jelang lawan Timnas Indonesia, pelatih Nepal Abdullah Al-Mutairi ternyata sudah mengangkat bendera putih tanda menyerah.

Juru taktik asal Kuwait itu mengaku menyerah untuk memperebutkan tiket ke putaran final Piala Asia 2023.

Hal itu disampaikan oleh Al-Mutairi sebelum Kualifikasi Piala Asia 2023 digelar, tepatnya pada April lalu.

Dilansir dari Kathmandu Post, ia secara terbuka mengumumkan bahwa Nepal tidak memiliki kesempatan untuk lolos ke Piala Asia.

Pelatih berusia 40 tahun itu mengatakan lawan di Grup A jauh lebih kuat daripada tim asuhannya.

Pelatih Kontroversial

Persiapan Nepal untuk kualifikasi memang tak sesuai rencana.

Nepal mendapat pukulan besar menyusul beberapa kontroversi yang ditimbulkan Al-Mutairi.

Sejak diangkat pada April lalu, Al-Mutairi telah menyeret dirinya ke dalam kontroversi berkali-kali.

Al-Mutairi kerap memposting hal-hal tidak perlu yang mengakibatkan lingkungan di timnas Nepal menjadi tidak sehat.

Tercatat, ia telah mengumumkan pengunduran dirinya setidaknya tiga kali melalui postingan media sosial.

Hal itu dilakukan Al-Mutairi usai pertengkarannya dengan pejabat Asosiasi Sepak Bola Seluruh Nepal (ANFA).

Namun, entah bagaimana pelatih Al-Mutairi mampu mempertahankan jabatannya di Timnas Nepal.

Bahkan, ia baru-baru ini menandatangani perpanjangan kontrak hingga Desember 2023.

Al-Mutairi juga dikenal gemar memposting komentar yang tidak perlu di halaman Facebook-nya.

Tak cuma itu, ia juga mendapat kecaman bulan lalu ketika melarang pemain Nepal berbicara kepada media dalam konferensi pers.

Perselisihan pemain-pelatih pecah pada akhir bulan lalu setelah sepuluh pemain senior Nepal minggat dari pemusatan latihan.

Mereka menuding pelatih kepala menginstruksikan mereka untuk pergi karena perbedaan pengaturan akomodasi.

Laporan mengatakan para pemain tidak melarikan diri dari hotel, tetapi dipaksa untuk pergi setelah penggunaan bahasa tidak senonoh berulang kali oleh pelatih.

Sebaliknya, Al-Mutairi membantah klaim para pemain dan malah menuduh mereka meninggalkan kamp tanpa persetujuan sebelumnya.

Alhasil, Al-Mutairi pun mengumumkan skuad baru Nepal tanpa 11 pemain senior untuk Kualifikasi Piala Asia 2023.

Rohit Chand, mantan bintang Persija Jakarta yang kini memperkuat Persik Kediri, termasuk dalam daftar pemain yang memboikot Al-Mutairi.

Hingga saat ini, masih belum jelas atas dasar apa Al-Mutairi meminta para pemainnya untuk pergi.

Namun, gugus tugas telah dibentuk untuk menyelidiki pertikaian pemain-pelatih dan menemukan fakta mengenai krisis timnas Nepal.

Gugus tugas tersebut juga telah menyarankan agar ANFA mencopot jabatan Al-Mutairi setelah Kualifikasi Piala Asia 2023.

Al-Mutairi sendiri merupakan pelatih yang ditugaskan untuk menangani Nepal atas hibah dari Asosiasi Sepak Bola Qatar.

Dibantai 7-0

Timnas Indonesia mengandaskan perlawanan Nepal dengan skor 7-0 lewat gol yang masing-masing dicetak oleh Dimas Drajad (menit ke-6), Witan Sulaeman (43' dan 81'), Fachruddin Aryanto (54'), Saddil Ramdani (55'), Elkan Baggott (80'), serta Marselino Ferdinan (90').

Timnas Indonesia bisa unggul cepat ketika laga babak pertama baru bergulir enam menit.

Dimas Drajad yang diplot sebagai striker tunggal berhasil mencatatkan namanya ke papan skor.

Dimas membobol gawang Nepal lewat sundulan akurat memanfaatkan umpan jitu Asnawi Mangkualam dari sisi kanan.

Timnas Indonesia sempat mendapatkan situasi berbahaya saat sebuah bola tanggung dari Asnawi ke kiper Nadeo Arga Winata.

Untungnya, Nadeo sigap membuang bola.

Kesalahan di lini belakang kembali membuat gawang Garuda terancam.

Kali ini, tendangan pemain Nepal melambung jauh di atas gawang Nadeo.

Pada menit ke-19, Witan mendapatkan peluang emas di dalam kotak penalti.

Namun, sepakan kaki kirinya masih terlalu lemah sehingga mudah diamankan kiper Nepal, Deep Karki.

Peluang bagi Indonesia kembali datang pada menit ke-25. Witan memberikan cut back ke arah Dimas Drajad.

Sayangnya, sodoran Dimas melebar tipis di sisi kanan gawang Nepal.

Menit ke-33, petaka buat Nepal. Mereka harus bermain dengan 10 pemain setelah Suman Aryal diganjar kartu merah.

Pemain nomor 6 itu melakukan pelanggaran keras terhadap Asnawi yang berujung kartu kuning kedua lalu kartu merah.

Gol kedua yang dicari Indonesia tercipta pada menit ke-43.

Asnawi Mangkualam kali inimenjadi kreator gol Garuda.

Pemain bernomor punggung 14 itu mengirimkan umpan cut back ke kotak penalti, bola dilepas oleh Dimas Drajad, lalu Witan Sulaeman menjebol gawang Nepal lewat tendangan kaki kanan.

Gol Witan ini membuat timnas Indonesia menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0 atas Nepal.

Muhammad Rafli yang masuk pada babak kedua mendapatkan peluang emas pada menit ke-51. Akan tetapi, sontekan Rafli tepat di depan penjaga gawang Nepal gagal menjadi gol.

Beberapa menit kemudian, giliran upaya Witan Sulaeman yang digagalkan oleh kiper timnas Nepal, Deep Karki.

Tim Garuda akhirnya bisa melebarkan jarak pada menit ke-54 melalui aksi sang kapten, Fachruddin Aryanto, memanfaatkan situasi sepak pojok.

Timnas Indonesia benar-benar di atas angin ketika Saddil Ramdani mencetak gol dengan jarak hanya satu menit selepas gol Fachruddin.

Umpan brilian Muhammad Rafli sukses dituntaskan Saddil melalui sontekan yang tak bisa diantisipasi kiper Nepal. Indonesia kini unggul jauh 4-0 atas tim lawan.

Serangan bertubi-tubi Garuda kembali menghadirkan peluang berbahaya pada menit ke-58 melalui Muhammad Rafli.

Lagi-lagi, Rafli gagal menaklukkan Deep Karki dalam situasi yang sudah sangat terbuka.

Bebarapa menit kemudian, sepakan kaki kiri dari jarak dekat yang dilepaskan Witan menerpa tiang gawang Nepal. Indonesia tetap bermain menekan untuk mencetak gol tambahan.

Para pemain timnas Indonesia mulai dari Witan hingga Elkan Baggott silih berganti mendapatkan peluang. 

Timnas Indonesia akhirnya bisa mengunci kemenangan melalui tiga gol yang lahir pada 10 menit akhir babak kedua.

Elkan Baggott mencetak gol kelima Garuda pada menit ke-80 melalui sepakan akurat kaki kiri dari luar kotak penalti. Satu menit berselang, Witan mencetak gol keduanya dalam laga ini.

Bintang muda timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, menutup pesta gol Garuda lewat golnya pada menit ke-90.

Skor akhir, timnas Indonesia menang 7-0 atas Nepal. Skuad Garuda pun memastikan satu tempat di Piala Asia 2023 via jalur runner-up terbaik. (*)

Sumber: SuperBall.id
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved