Udara Jakarta yang Tak Sehat Bisa Sebabkan Infeksi Saluran Pernafasan dan Paru-paru, Ini Kata BMKG
BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melaporkan, telah terjadi penurunan kualitas udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Rifatun Nadhiroh
Tingginya konsentrasi PM2.5, dibandingkan hari hari sebelumnya juga dapat terlihat saat kondisi udara di Jakarta secara kasat mata terlihat cukup pekat/gelap.
Baca juga: 7 Hari Eril Dimakamkan, Kini Ridwan Kamil Umumkan Menutup Rangkaian Doa Bersama dan Takziah Publik
Pada tanggal 16-17 Juni konsentrasi PM2.5 cenderung turun dibandingkan tanggal 15 Juni saat terjadi konsentrasi yang cukup tinggi. Namun terjadi kenaikan konsentrasi PM2.5 pada tanggal 18 Juni hingga mencapai 147,5 µg/m3. Pada hari ini tanggal 20 Juni 2022 konsentrasi PM2.5 kembali berada di atas 100 µg/m3.
Perlu diketahui, Nilai Ambang Batas (NAB) konsentrasi PM2.5 adalah sebesar 65 µg/m3. Di bawah nilai tersebut yaitu antara 15-65 µg/m3 polusi udara berada pada tingkat sedang dan nilai konsentrasi pada 0-15 µg/m3 berada pada kategori baik.
Di atas NAB, bila berada pada konsentrasi 66-150 µg/m3 kategori tidak sehat, bila berada pada nilai 151-250 µg/m3 kategori sangat tidak sehat dan bila lebih dari 250 µg/m3 berada pada kategori berbahaya. (*)
(Tribunnews.com/Rina Ayu Panca Rini)