Berita Klaten Terbaru

Garis Takdir Nenek Penjual Kitiran di Klaten : Meninggal di Lokasi Jualan, Padahal Umroh Bulan Depan

Nenek Siti sudah berjualan selama tiga tahun di pinggir Jalan Pramuka Klaten dengan berjalan berkilo-kilo untuk menjaungkaunya.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Sosok nenek Siti Rohimah yang bejualan kitiran bunga di Jalan Pramuka di seberang Klinik Pratama Parama Satwika Polres Klaten pada 2020. Kondisi nenek yang ditemukan tak bernyawa, Kamis (23/6/2022). 

“Infonya didaftarkan umrah, tinggal berangkat,” terang dia.

Dari hasil pemeriksaan bersama tim medis puskesmas dan Inafis Polres Klaten, tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Korban diduga meninggal dunia lantaran penyakit yang dideritanya.

“Tiga hari sebelum kejadian anggota Polsek Klaten sempat melihat korban di depan kantor PC Bhayangkari dalam keadaan sakit kemudian korban diantar ke rumahnya,” jelasnya.

Selanjutnya korban diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan di Dukuh Umbulharjo, Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah.

“Keluarga sudah menerima atas meninggalnya korban,” jelas dia.

Perjuangan Nenek Mencari Sesuap Nasi

Di balik meninggalnya nenek Siti, ada perjuangan yang menyertainya.

Meski raganya tak lagi muda, jalannya pun tertatih saat membawa barang dagangannya, tetapi semangatnya mencari sesuap nasi sangat tinggi.

Nenek Siti harus menempuh jalan pulang pergi paling tidak sejauh 4 kilometer dari rumahnya di Desa Gumulan hingga ke Jalan Pramuka.

Bahkan lapaknya yang berada di seberang Klinik Pratama Parama Satwika Polres Klaten itu menyedihkan, tanpa bangunan dan peneduh pada umumnya.

Kronologi Satpam Perguruan Tinggi di Semarang Asal Tulung Klaten yang Divonis Positif Covid-19

Cucu Tebas Nenek dengan Parang hingga Tewas, Dikira Kambing yang Masuk Rumah

Dia hanya beralas karung yang sebelumnya berisi barang dagangannya berupa kincir angin.

Sementara kincir anginnya hanya ditancapkan pada tanah dengan formasi mengelilingi tubuhnya di pinggir jalan tersebut.

"Sudah 3 tahun," tuturnya saat mengawali pembicaraan dengan TribunSolo.com, Jum'at (26/6/2020).

Meskipun hanya menjual mainan kincir angin, Mbah Siti tinggal selalu bersyukur berapa pun uang yang diperoleh setiap harinya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved