Berita Solo Terbaru
5 Tempat Wisata Bersejarah di Solo yang Unik dan Instagramable, Pas untuk Liburan Akhir Pekan
Berikut rekomendasi tempat wisata bersejarah di Solo untuk destinasi liburan akhir pekan.
Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Beberapa tempat bersejarah di Solo kini justru menjadi destinasi wisata yang cukup terkenal.
Tempat wisata tersebut memiliki kisah dan sejarah yang panjang.
Nah, bagi kamu generasi muda mengetahui tempat bersejarah adalah hal penting.
Baca juga: Oase Park, Spot Wisata Baru di Dekat Pintu Tol Boyolali, Bak di Pulau Bali
Baca juga: Wisata Asyik dan Menarik di Tawangmangu Karanganyar, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan
Selain mengetahui sejarah, kamu juga bisa berfoto-foto bersama keluarga.
Pasalnya, wisata sejarah di Solo sangat Instagramable.
Berikut rekomendasi tempat wisata bersejarah di Solo:
1. Pasar Gede
Tempat wisata pertama yang bisa kamu datangi adalah Pasar Gede.
Tak hanya tempat belanja, pasar ini sudah populer sejak tahun 1930-an.

Terlebih pasar ini juga menjadi saksi bisu sejarah di zaman Belanda.
Pasar Gede berada di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, berada di kawasan Pecinan.
Bagunan pasar ini masih sangat khas sehingga menarik untuk dijadikan spot foto.
Jangan hanya menikmati suasana Pasar Gede namun nikmati juga kulinernya.
Ada beragam kuliner enak di Pasar Gede yang bisa dicoba.
Mulai makanan ringan hingga makanan berat khas Solo.
2. Benteng Vastenburg

Tak jauh dari Pasar Gede, ada Benteng Vastenburg.
Tepatnya di kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jawa Tengah.
Benteng Vastenburg merupakan bangunan bersejarah peninggalan zaman Belanda.
Tempat wisata yang buka setiap hari masih berdiri kokoh meski dibangun pada pada tahun 1745.
Dilansir dari situs kemdikbud.go.id via Kompas.com, pada tahap awal pembangunan, benteng itu diberi nama Benteng Grooemoedigheid yang berarti kemurahan hati, pada tahun 1745.
Tahap kedua pembangunan dilakukan setelah Perjanjian Giyanti dan selesai pada tahun 1775.
Kemudian diresmikan pada tahun 1779 dan diberi nama Vastenburg yang berati teguh.
3. Keraton Surakarta Hadiningrat
Keraton Surakarta Hadiningrat atau keraton Solo bisa dikatakan sebagai ikon Kota Solo.
Bagunan bersejarah ini dibangun pada tahun 1744.

Dilansir dari Kompas.com, Keraton Surakarta dibangun oleh Susuhan Pakubuwono II (Sunan PB II) sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur akibat Geger Pecinan pada 1743.
Hingga kini keraton berfungsi sebagai tempat tinggal sunan dan rumah tangga kerajaan yang masih menjalankan tradisi kesunanan.
Ketika mengunjungi keraton, kamu bisa melihat sejumlah peninggalan masa lalu di Museum Keraton Surakarta.
Mulai dari keris, kereta kuda, hingga senapan.
Bangunan Keraton Surakarta sangat unik sehingga cocok jadi spot foto.
Buka setiap hari kecuali hari Jumat mulai pukul 09.00 WIB.
Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia.
Lokasinya di Solo tepatnya di Jl Brigjen Slamet Riyadi, Sriwedari, Laweyan, Surakarta, Jawa Tengah.

Dilansir dari Tribunnewswiki, museum Radya Pustaka didirikan oleh KRA Sosrodiningrat IV tanggal 28 Oktober 1890, saat masa pemerintahan Sri Susuhunan Pakubuwono IX.
Radya Pustaka sendiri memiliki makna sebagai perpustakaan keraton atau perpustakaan negara.
Gedung museum merupakan bangunan lama dengan gaya arsitektur Belanda.
Dulunya, bangunan ini dikenal sebagai Loji Kadipolo.
5. Masjid Agung Surakarta
Di Solo ada satu bangunan keraton yang merupakan peninggalan Kerajaan Mataram Islam.
Situs sejarah tersebut masih bisa dikunjungi hingga saat ini, namanya Masjid Agung Surakarta.

Masjid ini berada di kompleks Keraton Surakarta.
Dilansir dari cagarbudaya.kemendikbud.go.id via Kompas.com, berdirinya masjid ini tidak lepas dari peristiwa perpindahan pusat Kerajaan Mataram Islam dari Kartasura menuju Desa Sala (Solo) pada 17 Februari 1745.
Diketahui, perpindahan pusat kerajaan itu dilakukan pada masa pemerintahan Pakubuwana II dan keraton baru dinamakan Surakarta.
Baca juga: 8 Tempat Wisata di Solo yang Cocok untuk Liburan Sekolah, Bisa Tambah Wawasan dan Instagramable
(*)