Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Polisi Tembak Polisi

Orangtua Brigadir J Pertanyakan Keberadaan 3 Ponsel Anaknya yang Hilang : Jangan Ditutup-tutupi

Ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut, tiga ponsel anaknya hilang. Ia ingin ponsel itu dikembalikan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNJAMBI/FB/KOLASE
Ibunda Nofriansyah Yosua Hutabarat memeluk peti jenazah anaknya, yang tewas ditembak di Jakarta. Yosua dimakamkan di Sungai Bahar, Senin (11/7/2022). Berikut ini kesaksian keluarga soal kondisi jenazah Brigpol J. 

TRIBUNSOLO.COM, JAMBI - Keluarga kembali mengungkapkan kejanggalan terkait insiden baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, dengan korban Brigadir J.

Ponsel milik Brigadir J dinyatakan hilang.

Menanggapi hilangnya ponsel anaknya, sang ayah Brigadir J meminta pihak kepolisian agar tak ada yang ditutupi.

Dirinya lantas minta pembuktian jika memang sang anak bersalah.

Baca juga: Potret Keakraban Brigadir J dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Dekat Seperti Keluarga

Diberitakan sebelumnya, kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) diklaim oleh pihak kepolisian akibat adanya pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo di kamar.

Tetapi, kasus baku tembak yang melibatkan dua anggota polisi ini justru dinilai janggal.

Ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut, tiga ponsel anaknya hilang.

Samuel mengatakan hal itu saat Mabes Polri mendatangi rumahnya pada Senin (11/7/2022) malam.

Dirinya kini berharap agar tiga ponsel anaknya dikembalikan.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Kejanggalan dalam Kasus Polisi Tembak Polisi : Kredibilitas Polri Jadi Taruhannya

Sebeb menurutnya, pasti ada petunjuk yang bisa dibuka dari ponsel tersebut guna kasus penyelidikan.

"Saya sudah minta tiga ponsel anak saya beserta pakaiannya, tapi rombongan dari Mabes Polri yang datang ke rumah Senin (11/7/2022) malam bilang ponselnya hilang," ujar Samuel, Selasa (13/7/2022), mengutip Kompas.com.

Insiden polisi tembak polisi bermula karena ajudan Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J (kiri), tak terima ditegur Barada E.
Insiden polisi tembak polisi bermula karena ajudan Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J (kiri), tak terima ditegur Barada E- Tiga ponsel milik Brigadir J dinyatakan hilang oleh polisi. Sang ayah minta agar tak ada yang ditutupi. (ISTIMEWA via TribunJambi.com/TribunSumsel.com)

Samuel juga meminta pihak kepolisian terbuka dalam kasus tewasnya Brigadir J.

Apabila memang sang anak salah, ia meminta pihak kepolisian untuk memberikan buktinya.

"Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang anaknya salah, buktikan kesalahannya itu. Buka semua bukti, buka itu CCTV dan kembalikan ponsel anak saya," katanya.

Sementara itu, terkait CCTV, pihak kepolisian menyebut bahwa seluruh kamera CCTV di rumah Ferdy Sambo di wilayah Duren Tiga, Jakarta Selatan, mati saat kejadian baku tembak.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved