Polisi Tembak Polisi
Orangtua Brigadir J Pertanyakan Keberadaan 3 Ponsel Anaknya yang Hilang : Jangan Ditutup-tutupi
Ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut, tiga ponsel anaknya hilang. Ia ingin ponsel itu dikembalikan.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAMBI - Keluarga kembali mengungkapkan kejanggalan terkait insiden baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, dengan korban Brigadir J.
Ponsel milik Brigadir J dinyatakan hilang.
Menanggapi hilangnya ponsel anaknya, sang ayah Brigadir J meminta pihak kepolisian agar tak ada yang ditutupi.
Dirinya lantas minta pembuktian jika memang sang anak bersalah.
Baca juga: Potret Keakraban Brigadir J dengan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Dekat Seperti Keluarga
Diberitakan sebelumnya, kasus baku tembak di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) diklaim oleh pihak kepolisian akibat adanya pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo di kamar.
Tetapi, kasus baku tembak yang melibatkan dua anggota polisi ini justru dinilai janggal.
Ayah Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Samuel Hutabarat menyebut, tiga ponsel anaknya hilang.
Samuel mengatakan hal itu saat Mabes Polri mendatangi rumahnya pada Senin (11/7/2022) malam.
Dirinya kini berharap agar tiga ponsel anaknya dikembalikan.
Baca juga: Mahfud MD Sebut Kejanggalan dalam Kasus Polisi Tembak Polisi : Kredibilitas Polri Jadi Taruhannya
Sebeb menurutnya, pasti ada petunjuk yang bisa dibuka dari ponsel tersebut guna kasus penyelidikan.
"Saya sudah minta tiga ponsel anak saya beserta pakaiannya, tapi rombongan dari Mabes Polri yang datang ke rumah Senin (11/7/2022) malam bilang ponselnya hilang," ujar Samuel, Selasa (13/7/2022), mengutip Kompas.com.

Samuel juga meminta pihak kepolisian terbuka dalam kasus tewasnya Brigadir J.
Apabila memang sang anak salah, ia meminta pihak kepolisian untuk memberikan buktinya.
"Jangan ada yang ditutup-tutupi. Kalau memang anaknya salah, buktikan kesalahannya itu. Buka semua bukti, buka itu CCTV dan kembalikan ponsel anak saya," katanya.
Sementara itu, terkait CCTV, pihak kepolisian menyebut bahwa seluruh kamera CCTV di rumah Ferdy Sambo di wilayah Duren Tiga, Jakarta Selatan, mati saat kejadian baku tembak.
Seluruh kamera CCTV mati karena decoder-nya mengalami kerusakan.
Baca juga: Klarifikasi Polisi soal Penggantian CCTV di Sekitar Rumah Ferdy Sambo : Biar Tetap Bisa Beroperasi
“Ya decoder-nya (rusak),” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan di Gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022), mengutip Kompas.com.
Budhi juga mengatakian, kamera CCTV di rumah Irjen Ferdy Sambo mati sudah sejak dua minggu lalu.
Terkuak fakta, polisi ternyata juga mengganti dekoder kamera CCTV yang ada di komplek perumahan.
Dekoder CCTV di kompleks perumahan diganti sehari setelah peristiwa baku tembak, Sabtu (9/7/2022).
"Maksudnya bukan CCTV di rumah Pak Sambo, tapi alat (dekoder) CCTV yang di pos. Itu (diganti) hari Sabtu, saya tahu hari Senin. Iya (polisi) tidak pakai seragam," ujar Ketua RT 05 RW 01 di Kompleks Perumahan Polri, Seno Sukarto, Rabu (13/7/2022), mengutip Kompas.com.
Seno yang merupakan pensiunan Polri dengan pangkat akhir Irjen tersebut mengaku tak tahu alasan penggantian dekoder di pos kompeks.
"Sampai sekarang saya ketemu aja (polisi yang mengganti) juga tidak," kata Seno.

HP Keluarga Diretas
Nomor WhatsApp ayah, ibu, dan adik Brigadir J diretas.
Nomor WhatsApp mereka diretas satu per satu sejak Selasa (12/7/2022) pagi hingga sore.
Mengutip Tribun Jambi, pakar IT dari Universitas Dinamika Bangsa, Ahmad Asyhadi S.Kom, M.Si, memastikan bahwa nomor WhatsApp keluarga Brigadir J diretas.
Hal ini dilihat dari notikasi yang muncul.
Keluarga pun tak bisa mengakses WhatsAppnya.
Hingga Rabu (13/7/2022), nomor WhatsApp keluarga Brigadir J masih diretas.
Baca juga: Brigadir Yosua Tewas, Sedangkan Bharada E Tak Terluka Meski Baku Tembak, Begini Penjelasan Polisi
Padahal komunikasi terakhir dengan Brigadir J ada di ponsel tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir J yang merupakan driver istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.
Bharada E merupakan ajudan Ferdy Sambo.
Saat kejadian, Ferdy Sambo sedang tidak ada di rumah.
Aksi baku tembak disebut polisi dipicu karena Brigadir J diduga melakukan pelecehan terhadap istri Ferdy Sambo.
Aksi baku tembak tersebut menyebabkan Brigadir J tewas.
Baca juga: Rumah Ortu Almarhum Brigadir J Didatangi Puluhan Polisi, Keluarga Mengaku Dilarang Mendokumentasikan
Jenazah Brigadir J dimakamkan di Desa Sukamakmur, RT 8, Simpang Unit 1, Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Senin (11/7/2022).
Pemakaman dilakukan tanpa upacara kepolisian.
Kasus ini mendapat perhatian publik karena dinilai banyak kejanggalan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahkan membentuk tim gabungan guna mengusut kasus baku tembak antar sesama anggota polisi tersebut.
"Saya telah bentuk tim khusus yang dipimpin Pak Waka Polri," ujar Listyo di kantornya, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2022).
(*)