Viral

Viral Ikan Raksasa Arapaima Ditemukan Warga Garut, Sebaiknya Langsung Dimusnahkan, Ini Alasannya

Ikan yang umumnya dikenal dengan sebutan Arapaima, pirarucu, atau paiche ini berbahaya dan dilarang.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Instagram @infojawabarat
Warga Garut, Jawa Barat dihebohkan dengan temuan ikan berukuran raksasa diduga arapaima setelah terjadi banjir. 

TRIBUNSOLO.COM, GARUT --Viral di media sosial, video yang memperlihatkan warga berkerumun berusaha mengangkat seekor ikan raksasa diunggah di media sosial Instagram.

Tampak dari keterangan dalam video tersebut tertulis bahwa warga Garut, Jawa Barat menemukan ikan berukuran besar ini pasca-banjir.

Warga menemukan ikan raksasa tersebut di daerah Cipejeuh dekat Dayeuhandap, Garut pada 15 Juli lalu.

Terlihat dalam video, ikan berwarna hitam ke abu-abuan dengan moncong runcing sudah tidak berdaya.

Baca juga: Niat Cari Ikan di Sungai, Warga Sukoharjo Temukan Mayat Terapung di Bengawan Solo

Sejumlah warga yang berusaha memindahkan ikan ini pun terlihat kesusahan.

Lantas, ikan raksasa apa yang ditemukan warga Garut dan menjadi viral di media sosial ini?

Mengenai ikan raksasa yang ditemukan warga setelah banjir di Garut ini, kata Ahli Peneliti Utama Bidang Ikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Haryono, menyebut merupakan jenis ikan Arapaima gigas.

“Iya betul, (ikan) Arapaima gigas,” ujar Haryono saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/7/2022).

Sebelum kejadian di Garut, ikan Arapaima gigas telah ditemukan beberapa kali di Indonesia, salah satunya di Lhokseumawe, Aceh pada 5 Januari lalu.

Ikan yang umumnya dikenal dengan sebutan Arapaima, pirarucu, atau paiche ini berbahaya dan dilarang.

Baca juga: Viral Istri Goreng 80 Ikan Hias Discus Seharga Mobil Milik Suami, Ternyata Ini Penyebabnya

“Ikan ini merupakan predator. Kalau menemukan ikan ini sebaiknya segera ditangkap dan dimusnahkan atau dipotong,” ujar Haryono.

Penemuan ikan raksasa Arapaima di Garut setelah banjir itu merupakan jenis ikan Arapaima yang berasal dari Sungai Amazon, Amerika Serikat, yang mana ikan ini memakan banyak ikan-ikan kecil dan biota perairan.

Sementara itu, merujuk Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19/Permen-KP/2020, pemerintah melarang pemasukan, pembudidayaan, peredaran, dan pengeluran jenis ikan yang membahayakan dan/atau merugikan ke dalam dan dari wilayah pengelolaan perikanan negara Indonesia. 

Ikan Arapaima termasuk dalam ikan berbahaya dan merugikan, tidak boleh dibawa masuk ke dalam negeri, dibudidaya, diperjualbelikan atau diedarkan.

Tentang Ikan Arapaima

Ikan Arapaima merupakan salah satu spesies ikan air tawar terbesar di dunia.

Dikutip dari laman National Geographic, ikan ini merupakan penghuni asli sungai hutan hujan di Amazon, Amerika Selatan dan danau serta rawa disekitarnya.

Ikan yang juga dikenal dengan nama paiche atau pirarucu ini dapat tumbuh hingga 15 kaki atau sekitar empat meter dan berat hingga 440 pon atau sekitar 200 kg.

Namun, pada umumnya, ikan jenis ini yang kerap ditemui panjangnya sekitar enam kaki atau 1,8 meter dengan berat 200 pon atau 90kg.

Ciri khas dari Ikan Arapaima adalah bentuk kepala yang meruncing dan berwarna hijau tembaga.

Tubuh ikan ini bersisik namun ramping, berwarna hitam dengan pusat putih.

Sirip punggungnya membentang di sepanjang punggung ke arah ekor besar yang berwarna merah.

Oleh masyarakat Brasil, ikan ini dikenal dengan nama piracucu, diambil dari bahasa Tupi yang diterjemahkan sebagai ikan merah.

Sementara di Peru, ikan bernama ilmiah Arapaima Gigas ini dikenal dengan nama paiche.

Ikan Arapaima
Ikan Arapaima (Flickr/Jeff Kubina)

Dikutip dari laman Smithsonian National Zoo, Arapaima di habitat aslinya memakan ikan jenis lainnya, tapi mereka juga memakan buah, biji, serangga, burung atau mamalia yang ditemukan di permukaan sungai.

Arapaima dapat dengan mudah mencari makan di daerah rendah oksigen di mana ikan yang bernapas menggunakan insang dipaksa untuk melambat.

Ikan Arapaima memiliki usia yang panjang, yakni dapat hidup hingga 20 tahun.

Pertumbuhan mereka juga disebut sebagai salah satu yang tercepat.

Meski begitu, karena mereka sering berada di permukaan air, ini membuat Arapaima kerap menjadi sasaran untuk diburu oleh manusia di habitat aslinya.

Jumlah mereka menurun secara drastis, namun upaya untuk meningkatkan populasi Arapaima di Brasil saat ini telah dilakukan dengan melibatkan komunitas nelayan lokal.

Ikan Arapaima yang berasal dari Sungai Amazon Amerika Selatan masuk ke Indonesia secara ilegal dan membahayakan spesies ikan-ikan kecil
Ikan Arapaima yang berasal dari Sungai Amazon Amerika Selatan masuk ke Indonesia secara ilegal dan membahayakan spesies ikan-ikan kecil (Ilustrasi)

Ikan Invasif

Di Indonesia, Ikan Arapaima tergolong spesies Invasif, yakni termasuk dalam ikan yang berbahaya dan dilarang untuk dipelihara.

Larangan tentang Ikan Arapaima ini tercantum dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 41 tentang Larangan Pemasukan Jenis Ikan Berbahaya dari Luar Negeri ke Dalam Wilayah Negara RI.

Jenis ikan yang berbahaya dalam hal ini yakni yang dapat merugikan atau membahayakan kelestarian sumber daya ikan, lingkungan dan manusia.

Arapaima masuk dalam hal ini karena kebiasaan mereka yang memakan ikan lainnya, sehingga dikhawatirkan akan merusak ekosistem perairan Indonesia.

Pelepasan Arapaima di sungai dan danau bisa memutus mata rantai makanan dan mengganggu keseimbangan ekosistem.

Meski begitu, Arapaima hanya berbahaya bagi hewan lain, tidak bagi manusia.

Sejauh ini tidak ada laporan yang mengadukan penyerangan manusia oleh ikan Arapaima.

Ikan Arapaima Gigas
Ikan Arapaima Gigas (TribunnewsBogor.com/Yudhi Maulana)

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved